iklan

Teknologi Digital Penguatan Diplomasi Global Untuk Kebudayaan dan Bahasa 

Oleh : Sahra, M.Pd

Kehadiran teknologi digital, seperti Platform Merdeka Mengajar (PMM) berhasil membantu lebih dari 4 juta tenaga pendidik dalam meningkatkan kompetensi mengajar yang sesuai dengan kebutuhan murid. Di sisi lain, Rapor Pendidikan telah membantu lebih dari 80 persen kepala sekolah dalam merencanakan pembenahan sekolah yang lebih efisien. Melalui pengembangan selama lima tahun terakhir, ekosistem teknologi yang saat ini telah dikembangkan berfokus untuk mengembangkan kemampuan guru dan pendamping sehingga dapat mengajar murid dengan lebih baik.

Hal tersebut disampaikan oleh Direktur Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah, Iwan Syahril, pada sesi Deep Dive 1: “PreK12 Tech Ecosystem: Empowering Educational Actors and Revolutionizing Learning Culture” di hari pertama penyelenggaraan Gateways Study Visit Indonesia (GSVI) 2024.

Mengutip Siaran Pers Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi Nomor 470/sipers/A6/X/2024 diatas, sudah waktunya kita yang mengikuti zaman dengan melakukan perubahan dalam pola memfasilitasi pembelajaran dunia pendidikan. Sebagai pendamping (Pengawas Sekolah) melakukan pendampingan, pembinaan pada sekolah binaan bukan hal mudah ketika kita sendiri tidak mau berubah dalam mindsed dan cara kerja kita.

Banyak hal yang bisa dilakukan oleh Kepala sekolah, Bapak ibu guru asalkan pandai memanfaatkan teknologi digital dan berliterasi digital. Fokus tulisan saya ini lebih pada kegiatan-kegiatan lomba yang sudah diadakan oleh Kemendikbudristek melalui BGP dan bekerjasama dengan Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa (BPPB) masing-masing Provinsi. Fokus pada lomba Bulan Bahasa dan Sastra (BBS) yang diselenggarakan oleh Balai Bahasa setiap tahunnya untuk jenjang dasar dan menegah dengan tujuan untuk memelihara semangat dan meningkatkan peran serta masyarakat dalam menangani masalah bahasa dan sastra.

Baca Juga:  Keindahan Pantai Maluk di Kabupaten Sumbawa Barat Provinsi Nusa Tenggara Barat 

Bulan Bahasa dan Sastra (BBS) ini diperingati setiap bulan Oktober. Peringatan ini dilakukan untuk memperingati Hari Sumpah Pemuda yang jatuh pada tanggal 28 Oktober 1928 yang lalu sebagai sejarah bangsa Indonesia terkait semangat bersatu sebagai bangsa yang memiliki banyak etnis, suku, kepercayaan dalam wadah persatuan Indonesia.

Terkait dengan Kegiatan Bulan Bahasa dan Sastra yang dilakukan oleh Kantor Bahasa Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) antara lain: Peningkatan Mutu Pegawai, Bengkel penulisan puisi. Kegiatan Bulan Bahasa dan Sastra umumnya berupa lomba-lomba yang berkaitan dengan bahasa, seperti lomba menulis puisi, cerpen, dan pidato. Seperti yang disampaikan oleh Kepala Kantor Bahasa Provinsi Nusa Tenggara Barat, Puji Retno Hardiningtyas, bahwa hari lahir Ali Akbar Navis atau yang biasa dikenal dengan A.A. Navis telah ditetapkan sebagai perayaan internasional.

Penetapan tersebut bertepatan dengan ditetapkannya bahasa Indonesia menjadi bahasa pengantar resmi dalam Sidang Umum ke-42 UNESCO bersama dengan 10 bahasa lainnya pada tanggal 20 November 2023. Penetapan ini ditetapkan oleh Direktur UNESCO di Paris, Prancis. “Ini kali pertama kami merayakan kegiatan dalam bentuk lokakarya yang dirangkaikan dengan pameran A.A. Navis. Kesempatan berharga ini bertujuan untuk mendalami segala pemikiran kreatif A.A. Navis dan kita bersama-sama menggali sejarah, karya, serta relevansi konteks sosial dan budaya masa kini. A.A. Navis adalah sosok yang mencerminkan perjalanan panjang sastra Indonesia.

Baca Juga:  Mengurai Fenomena Work From Home Bagi Pegawai dan Karyawan di Tengah Covid-19

Melalui novel, cerpen, dan esai-esainya, ia telah menyoroti keindahan dan kompleksitas kehidupan, serta tantangan yang dihadapi masyarakat kita. Karya-karyanya bukan hanya sekadar bacaan, tetapi juga cermin bagi kita untuk merenung dan berpikir kritis. Untuk itu, kita perlu merenungkan sejarah dan karyanya.

Ia tidak hanya menghadirkan karya yang memukau, tetapi juga menggugah kesadaran kita akan identitas, kebudayaan, dan nilai-nilai kemanusiaan. Ia mengajarkan kita untuk memiliki keberanian dalam berkarya, untuk tidak hanya mencatat realitas, tetapi juga membentuknya,” papar Puji Retno saat memberikan sambutan sekaligus membuka kegiatan secara resmi di Aula Wijaya Kusuma, Balai Penjaminan Mutu Pendidikan (BPMP) Provinsi Nusa Tenggara Barat (5/10).

Membaca informasi itulah mengapa saya memberikan judul tulisan saya ini Teknologi Digital Penguatan Diplomasi Global Untuk Kebudayaan dan Bahasa tak lain ketika teknologi, kebijakan, serta program dapat berjalan berdampingan secara selaras, maka perbaikan pada akses, transparansi dan aksi dapat terlaksana dengan baik serta bergema di dunia global. (*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *