LOMBOK TENGAH – Ratusan pemuda yang biasa disebut Gen Z di Kabupaten Lombok Tengah, yang menamakan dirinya Relawan Nahdiyin Muda Mudi (Nadi) deklarasikan diri menjatuhkan pilihan pada pemilihan Gubenrur NTB tahun 2024 ini pada pasangan calon Gubernur yang akrab disebut Bang-Abah. Deklarasi kepengurusan Relawan Nadi yang struktur kepengurusannya sudah terbentuk di 12 kecamatan dan 145 koordinator desa ini dihadiri langsung oleh calon Gubernur NTB, Dr Zulkieflimansyah dan istri.
Ketua umum Relawan Nadi, Samsul Rizal menyatakan, relawan Nahdiyin Muda Mudi (Nadi) merupakan kumpulan dari Gen Z yang ada di Kabupaten Lombok Tengah. Dimana ada banyak pertimbangan yang dilakukan oleh relawan Nadi sebelum menjatuhkan pilihan kepada salah satu calon Gubernur NTB ditahun 2024 ini.
Disampaikan juga, segala perangkat pemenangan Zul-Uhel telah terbentuk sampai tingkat desa di 12 kecamatan yang ada di Lombok Tengah. “Relawan kita sudah tersebar di 12 kecamatan dan terdapat 145 kordes di Lombok Tengah,” ujarnya.
Ia mengatakan, terbentuknya Nadi merupakan bentuk keresahan pemuda dan Gen Z atas pilihan politiknya. “Selaku generasi penerus yang memegang estafet perubahan maka kemudian terbentuklah Nadi,” ungkapnya.
Syamsurrizal menjelaskan, alasan dukungan merekapun karena dari berbagai kajian dan refresensi serta penuturan maayarakat, kepemimpinan Zulkieflimansyah telah bertekad dan terbukti memperhatikan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) di NTB dalam bentuk pendidikan, pelatihan dan lainnya.
“Sesuai dengan namanya, Nadi yang merupakan benteng pertahan terakhir tubuh, maka kami bertekad memenagkan Zul-Uhel dengan segenap kekuatan,” kata Rizal.
Sementara itu, Niken Saptarini Zulkieflimansyah, yang diminta memberikan sambutannya oleh suaminya dalam acara tersebut mengatakan, warisan terbaik bagi anak adalah pendidikan. Istri Zulkieflimansyah yang akrab dipanggil Bunda Niken tersebut, menilai jumlah Gen Z yang lebih dari 50 persen, di masa depan akan bersaing tidak hanya dengan sesamanya namun juga generasi dari provinsin lain.
Oleh sebabnya, dibutuhkan pemimpin NTB yang mempunyai terobosan. Membuka lapangan pekerjaan tidak akan mudah apabila SDM yang dimiliki tidak memiliki kualifikasi. “Kalau tidak memiliki kemampuan maka kita akan menjadi penonton. pemimpin kita kedepan harus bisa memperthatikan pemuda selaku generasi penerus,” tandasnya.
Senada dengan Bunda Niken, Zulkieflimansyah mengatakan, dalam program beasiswa yang dilaksankan ketika menjabat Gunernur NTB, bukan semata-mata hanya untuk mendapatkan gelar dan gengsi saja. Namun, lulusan beasiswa tersebut harus mampu membawa perubahan untuk NTB.
“Beasiswa ke luar negeri bukan semata untuk mendapatkan gelar di belakang namanya saja. atau bukan untuk gaya-gayaan saja. tetapi bagaiman lulusan luar negeri tersebut bisa berguna untuk daerah dan bisa menjadi pemimpin di negara kita,” tegasnya.
Dalam kesempatan tersebut, Bang Zul mengajak para pemuda untuk memikirkan persoalan daerah dengan serius karena setiap perubahan pasti akan penuh dengan cobaan.
Meski demikian, Ia meyakini Relawan Nadi sebagai pelopor, akan mampu memberikan gerakan perubahan yang besar untuk NTB.
“Kami yakin anak NTB kalau kita kirim akan mempunyai kapasitas dan kemampuan di luar negeri sana. Minimal akan bisa menjadi pemimpin keagamaan di luar negeri sana. Saya saja ketika menjadi mahasiswa di Australia karena bisa azan, saya bisa makan gratis disana,” bebernya.
Oleh karenanya, jika diberikan kesempatan memimpin NTB kembali, Bang Zul bertekad akan menambah kuota beasiswa yang dulunya sebanyak 5000 mahasiswa menjadi 10 ribu. (PS)