SUMBAWA – Setelah menyambangi dan menjaring aspirasi sejumlah sekolah di wilayah timur kabupaten, Dewan Pendidikan Kabupaten Sumbawa (DPKS) melanjutkan monitoring di sejumlah sekolah wilayah barat, Kamis (3/8). Di antaranya di SDN 6 Utan. Sekolah tersebut merupakan salah satu penerima bantuan dana alokasi khusus (DAK) untuk pembangunan sejumlah lokal. Tim DPKS terdiri dari Zainuddin SE, Sanapiah S.Pd, Junaida Iriani S.Pd, Dr. Suharli dan Erma Suryani M.Pd disambut sejumlah guru dan komite sekolah setempat.
Dalam kesempatan itu, Ketua Komite Sekolah, Lukman yang juga Ketua Pokmas dan Panitia Pelaksana Pembangunan, menjelaskan bahwa sekolah itu baru saja mendapat DAK sebesar Rp 700 juta. Dana itu untuk tiga bantunan baru yaitu ruang guru, laboratorium dan rumah dinas guru. Kemudian rehab dua ruangan yakni perpustakaan dan UKS. Pembangunannya dilaksanakan secara swakelola. Pembangunannya sudah dimulai dan akan berakhir Desember 2023 mendatang. Sejauh ini pembangunan berjalan lancar dan tidak ada kendala. Selain itu selama pembangunan berlangsung, tidak mengganggu aktivitas kegiatan belajar mengajar (KBM).
Sementara Guru setempat Nurhayati didampingi guru lainnya, Sumiatun, Zulkifli, dan Wiwin Sukmalinda, menyebutkan jumlah siswa SDN 6 Utan mencapai 196 orang terbagi dalam 7 rombel. Namun yang tersedia 6 ruang kelas sehingga satu rombel menggunakan perpustakaan. Untuk menyikapi kekurangan ruang kelas ini, pihaknya telah mengusulkan ke Pemda Sumbawa untuk penghapusan aset rumah dinas yang sudah lama tidak pernah dipergunakan. Bangunan itu dalam kondisi kumuh, rapuh karena dibangun tahun 1970-an, dan telah ditumbuhi semak belukar. Ketika bangunan ini dihapus, maka dapat dimanfaatkan untuk menambah ruang kelas. Tak hanya kekurangan ruang kelas, sekolah tersebut juga kekurangan guru. “Yang ada 8 guru, idealnya 9-10 guru,” ujarnya.
Menanggapi hal itu, Sekretaris DPKS, Zainuddin mengingatkan pihak komite selaku pelaksana proyek pembangunan untuk memperhatikan keselamatan kerja, benar dari sisi aturan, pengerjaan tepat waktu dan menghindari deviasi, serta hasilnya berkualitas. Dengan memperhatikan semua itu, pelaksana terhindari dari penyimpangan dan gangguan internal maupun eksternal. Selain itu hasil yang berkualitas, ungkap Jen, sapaan akrabnya, bangunan akan bertahan lama atau memiliki manfaat dalam jangka panjang. DPKS sangat mendukung kegiatan pembangunan tersebut. Sebab dengan dibangunnya infrastruktur sekolah yang memadai akan banyak dampak positif dalam memajukan kualitas siswanya. Seperti, kelas akan menjadi lebih nyaman sehingga siswa akan menjadi lebih giat dalam belajar.
Kemudian soal kekurangan ruang kelas dan sekolah berharap adanya penghapusan aset rumah dinas, Sanapiah S.Pd, anggota DPKS, siap mengkomunikasikannya dengan Dikbud maupun Bagian Aset DPKA Sumbawa. “Keberadaan rumah dinas itu sudah tidak representatif dan berbahaya bagi keberadaan warga belajar. Bangunannya sudah sangat tua dengan kondisi rapuh. Satu-satunya cara, aset ini dihapus lalu dirobohkan dan dibangun baru untuk menambah ruang kelas,” saran pria yang biasa disapa Pak Jando ini. (PS)