iklan

Pengiriman Jagung Via Pelabuhan Badas Menurun

SUMBAWA – Pengiriman jagung keluar daerah melalui Pelabuhan Badas diprediksi mengalami penurunan pada tahun ini. Hal ini disampaikan Syahbandar Pelabuhan Badas, Suripto pada coffe morning bersama wartawan yang digelar Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Sumbawa Besar, Kamis (20/07).

Menurut Suripto, hingga bulan Juni 2023, jumlah pengiriman jagung melalui Pelabuhan Badas masih diangka 308 ribu ton. Jumlah ini berbeda diperiode yang sama pada tahun 2022 lalu sebanyak 459 ribu ton. “Jagung di Badas sudah langka. Begitu juga digudang-gudang pengusaha kosong. Tahun lalu sampai akhir tahun, masih banyak. Sekarang di bulan 7 tidak ada,” ungkap Suripto seraya menambahkan, kalaupun ada pengiriman sambungnya, jagung itu berasal dari Dompu ataupun Bima.

Baca Juga:  Tak Lolos Administrasi P3K, Puluhan Tenaga Non ASN Ngadu ke Ansori 

Suripto tak tahu pasti apa penyebab melorotnya angka pengiriman jagung tersebut. Namun dia menduga karena produksi jagung petani pada tahun tahun ini tidak sesukses tahun lalu.

Sementara itu ditempat yang sama, Kepala Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Sumbawa Besar, Drh Ida Bagus Putu Raka Ariana mengakui ada penurunan pengiriman jagung via pelabuhan Badas.

Berdasarkan data di Stasiun Karantina sambung Putu Raka, jumlah pengiriman jagung hingga Bulan Juni 2023 baru mencapai 450,043 ribu ton. “Tahun ini per bulan Juni sebanyak 450 ribu ton. Tahun 2022 terbanyak kita kirim sebanyak 909 ribu ton,” terang Raka Ariana. (PS)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *