iklan

Gerak Cepat, Pemda Sumbawa Dirikan Tenda Pengungsian dan Dapur Umum Korban Banjir 

SUMBAWA – Tiga kecamatan di Kabupaten Sumbawa, yakni Kecamatan Moyo Hulu, Lenangguar dan Kecamatan Empang, diterjang banjir bandang, Selasa sore (4/4).

Lokasi banjir terparah terjadi di Desa Lito dan Batu Tering, Kecamatan Moyo Hulu. Di Lito sebanyak 770 jiwa terdampak, puluhan rumah rusak, bahkan 7 di antaranya dilaporkan hanyut.

Pemerintah Kabupaten Sumbawa telah mendirikan tenda pengungsian dan dapur umum bagi korban terdampak.

”Malam ini kami bersama Dinas Sosial dan Tagana membuka dapur umum dan tenda pengungsi di Lapangan Desa Lito,” ungkap Kalak Badan Penanggulangan Bemcana Daerah (BPBD) Kabupaten Sumbawa, melalui Kabid Kedaruratan dan Logistik (Darlog), Rusdianto AR, kepada wartawan, Selasa malam (4/4).

Baca Juga:  Digelar Lembaga Independen dan Diawasi Balai Tenaga Kerja, 376 Pelamar di PT SJR Ikut Psikotest 

Pihaknya kata Rusdianto, akan melakukan assesment dari dampak banjir. Kemudian memastikan logistik yang ada. “Kami berkoordinasi dengan dinas/instansi terkait untuk penanganan darurat,” ujarnya.

Data sementara BPBD, sebanyak 5 rumah di Dusun Sela Desa Batu Tering dan 9 rumah di Desa Lito rata dengan tanah akibat diterjang banjir. Selain itu, banjir ini juga berdampak pada ratusan KK.

”Hingga malam ini hujan deras masih melanda wilayah Moyo Hulu,” tandasnya.

Selain kedua desa tersebut, ada pula wilayah lainnya yang terkena musibah banjir. Seperti di Kecamatan Lenangguar (Desa Lenangguar dan Desa Ledang).

Di Kecamatan Moyo Hulu (Desa Lito, Desa Batu Tering, Desa Semamung, Desa Brang Rea, Desa Sebasang, Desa Bage Loka), dan di Desa Empang Bawah Kecamatan Empang. (PS)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *