SUMBAWA – Kabupaten Sumbawa telah mengantongi penghargaan UHC (Universal Health Coverage) Award dari BPJS Kesehatan pusat. Hal ini sebagai bentuk apresiasi BPJS terhadap keberhasilan Sumbawa yang hampir 100 persen warganya terakomodir dalam program kesehatan tersebut. Warga yang ingin berobat tidak harus membawa kartu BPJS. Hanya dengan KTP, masyarakat bisa mendapatkan pelayanan kesehatan.
Namun demikian, ternyata masih ada warga yang belum mengetahui cara mengurus program BPJS yang ditanggung pemerintah. Ini diungkapkan Ketua DPRD Sumbawa, Abdul Rafiq saat mengunjungi sejumlah pasien yang dirawat di rumah sakit, Senin (20/3).
Salah satu penyebabnya, ungkap Rafiq, yang juga Ketua DPC PDIP Sumbawa ini, warga terhalang masalah administrasi kependudukan. Karenanya, Ia mendesak Pemkab melalui Kades, Lurah, Camat ataupun Puskesmas, lebih proaktif mencari informasi warga yang membutuhan fasilitas BPJS. “Perlu diinformasikan cara daftarnya, jangan sampai nunggu sakit,” ujarnya.
Rafiq menghimbau pihak desa, kelurahan maupun puskesmas menjadi fasilitator agar warga mendapatkan BPJS kelas III. Untuk itu, perlu sosialisasi. Sebab, dia menemukan semua keluarga dalam satu KK mendapatkan BPJS. “Kecuali anaknya yang baru lahir,” bebernya
Seharusnya, ada pemutakhiran data. Karena anak yang baru lahir administrasinya pasti diurus. Dan itu, melibatkan desa atau kelurahan dan kecamatan. Dengan demikian, secara otomatis ter-update juga BPJS-nya. “Namun pada kenyataannya warga tetap harus mengurus untuk memasukkan anaknya itu,” ucap Rafiq. (PS)