SUMBAWA – Gelandangan dan Pengemis (Gepeng) masih terlihat di sebagain wilayah di Kabupaten Sumbawa, terutama di daerah perkotaan. Pemerintah setempat mengaku kesulitan menangi hal tersebut.
Kepala Dinas Sosial (Disos) Kabupaten Sumbawa, Abubakar, S.Sos., kepada wartawan, Selasa (14/3), mengakui hal itu.
Cukup sulitnya penanangan masalah tersebut selain kekurangan anggaran dan keterbatasan sumber daya manusia (SDM), juga membandelnya para gepeng.
Pihaknya kata Abu Bakar, telah berupaya semaksimal mungkin menangani persoalan gepeng yang masih berkeliaran di Kabupaten Sumbawa ini. Salah satunya, dengan memulangkan mereka ke daerah asalnya. Namun, tidak lama kemudian, gepeng tersebut kembali lagi dan terlihat beraktivitas di lokasi berbeda.
“Kemarin sempat ada yang kita pulangkan. Misalnya, yang dari Dompu, sudah kami pulangkan menggunakan bis, tapi kembali lagi, kemarin kami ketemu di Lawang Gali,” ungkapnya.
“Alasanya ternyata Sumbawa ini rasa peduli warganya sangat tinggi. Di daerahnya kadang dari pagi sampai sore belum tentu dia dapat, saking susahnya. Karena mungkin kesadaran masyarakatnya terhadap gepeng itu juga sudah tinggi, tapi disini rata-rata orang peduli, jadi mereka senang untuk kembali ke Sumbawa,” tambahnya.
Menurutnya, keberadaan gepeng ini merupakan persoalan yang serius. Terlebih lagi menjelang bulan ramadhan ini. Sehingga, pihaknya terus melakukan berbagai upaya penanganan bersama dengan pihak terkait.
“Tetap ditangani semaksimal mungkin karena ini butuh penanganan yang serius. Kita tidak boleh dengan alasan keterbatasan anggaran lalu kita membiarkan mereka, tidak boleh seperti itu,” pungkasnya. (PS)