iklan

Revitalisasi SDN Nijang Akhirnya Terealisasi, Telan Anggaran 3,9 M 

SUMBAWA – Pemda Sumbawa melalui Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) pada tahun 2023 ini, akhirnya resmi melakukan revitalisasi SDN Nijang. Revitalisasi terhadap sekolah tersebut sempat mengalami penundaan di tahun 2022 lalu.

Anggaran sekitar Rp 3,9 miliar telah disiapkan melalui APBD 2023 untuk merubah model bangunan sekolah tersebut agar terlihat lebih representatif.

“Revitalisasi SDN Nijang ini super prioritas. Insya Allah, tahun ini juga dikerjakan. Alhamdulilah, anggarannya sudah masuk APBD,” ungkap Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Kabupaten Sumbawa, DR Muhammad Ikhsan Safitri, M.Si, Senin (6/2).

Penampakan SDN Nijang nantinya akan berubah total. Kadis Dikbud menyebut,  bangunan sebelah barat yang mepet jalan bay pass akan dirobohkan. Lokasi tersebut nantinya akan diubah jadi taman bermain.

Baca Juga:  ANBK SMP, Puluhan Sekolah Nebeng di Sekolah Lain

Sementara bangunan baru akan dibangun di sebelah utara, berdekatan dengan masjid Desa Nijang. Dengan begitu, warga sekolah tak perlu khawatir lagi kendaraan tiba-tiba nyelonong masuk kelas.

Sementara itu, Pejabat Pembuat Komitmen (PPK), Buwana Bayu Aji, ST menambahkan, SDN Nijang akan dibangung dua lantai. Terdiri dari 12 ruangan meliputi ruang belajar hingga ruang guru. Ditambah lagi dengan 4 kamar mandi.

Menurutnya, pembangunan akan dilakukan secepatnya. Saat ini pihaknya masih menunggu Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA). ‘’Rencana secepatnya kalau sudah final DPA. Kan masih ada revisi,’’ tandasnya.

Seperti diberitakan sebelumnya, kondisi bangunan SDN Nijang sangat memperihatinkan. Tembok bangunan retak dan mulai keropos, kusen jendela ruangan juga banyak yang rusak.

Baca Juga:  Lolos Seleksi Jadi Kepsek di Luar Negeri, Deden Dapat Apresiasi Kepala KCD Dikbud

Selain itu, bangunan mepet jalan bypass. Sudut bangunan sebelah Selatan hanya berjarak sejengkal dengan badan jalan. Ketika kendaraan besar lewat, bangunan terasa bergetar.

Kondisi itu membuat warga sekolah was-was. Khawatir jika sewaktu-waktu, kendaraan nyelonong masuk kelas di saat jam belajar mengajar berlangsung. (PS)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *