SUMBAWA – Bupati Sumbawa, Drs. H. Mahmud Abdullah, membuka Pelatihan Tenun Program Pendidikan Kecakapan Wirausaha (PKW) Kabupaten Sumbawa Tahun 2022, Selasa (4/10), di Gedung Dharmawanita Kabupaten Sumbawa, bersama Wakil Bupati Sumbawa, Ketua Umum Dekranasda Kabupaten Sumbawa, Pengurus Dekranasda Kabupaten Sumbawa, panitia penyelenggara, dan peserta pelatihan.
Dalam laporannya, Ketua Umum Dekranasda Kabupaten Sumbawa, Sovia Noviantry Rayes Mahmud Abdullah, S.E., menyampaikan salah satu upaya pelestarian dan pengembangan tenun di Sumbawa tak lepas dari upaya memberikan kesadaran dan ruang gerak kaum milenial untuk mencintai sekaligus sebagai pelopor gerakan tumbuh kembang tenun khas Sumbawa.
Para generasi muda ini juga harus didorong agar mencintai tenun Sumbawa. “Tenun tidak hanya menjadi fashion, tapi juga bisa diolah menjadi produk lainnya yang memiliki nilai ekonomi tinggi. Maka dari itu, pengembangan motif, warna, varian produk tenun dan pelaku usaha tenun menjadi fokus perhatian dekranasda kedepan,” ujarnya
Program PKW ini diperuntukan bagi masyarakat usia 15-25 tahun, mereka tidak bisa melanjutkan sekolah atau putus sekolah dan berasal dari keluarga yang kurang mampu. Pelatihan ini bertujuan agar peserta memperoleh keterampilan tenun dari instruktur berpengalaman dengan tujuan keterampilan, sumber penghasilan, dan pembentukan UMKM tenun.
Pelatihan tenun yang dipusatkan di Gedung Wanita Sumbawa ini berlangsung selama 30 hari. Ada 30 peserta yang mengikuti pelatihan. Mereka berasal dari Kecamatan Empang, Plampang, Moyo Hilir, Moyo Utara, Unter Iwes, Sumbawa, Labuan Badas dan Moyo Hulu. Selama pelatihan para peserta dibimbing langsung 5 orang instruktur.
Bupati dalam sambutannya menyampaikan terima kasih kepada Kemendikbudristek RI yang telah bekerjasama dengan Dekranasda Kabupaten Sumbawa melaksanakan Program Pendidikan Kecakapan Wirausaha (PKW) melalui pelatihan tenun ini di Kabupaten Sumbawa.
“Kepada seluruh masyarakat Kabupaten Sumbawa, marilah menumbuhkan dan memperkuat kembali kecintaan dan kebanggaan kita akan warisan adiluhung leluhur kita ini dan bangga dengan produk kita sendiri. Belum lengkap rasanya menjadi orang Sumbawa kalau tidak memiliki atau pernah memakai Kre’ alang,” ungkap Bupati.
Bupati kepada para pengrajin tenun Sumbawa untuk terus berbenah, tentunya dibarengi dengan aksi nyata untuk meningkatkan mutu produk, termasuk memperluas jaringan distribusi agar supply dan demand berjalan beriringan.
“Apabila hal ini bisa dilakukan, maka Insya Allah upaya pelestarian budaya dapat berjalan seiring dengan peningkatan kesejahteraan masyarakat sebagaimana dihajatkan melalui program PKW ini. Dengan kata lain, adanya manfaat ekonomi yang bisa dirasakan akan mampu membangkitkan keinginan dan semangat untuk menjaga, memelihara dan merawat warisan budaya kita,” ucap Bupati. (PS)