SUMBAWA – Kepala SD Negeri Lempeh, Muhammad Taufik, S.Pd, mengaku sekolahnya siap menerapkan kebijakan 5 hari sekolah atau full day school bila diberikan kepercayaan oleh Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Kabupaten Sumbawa.
“Kalau kebijakan ini untuk kebaikan, mau tidak mau harus dilaksanakan. Toh itu juga masih sebatas uji coba, apa salahnya kan kita coba. Plus minus pastilah ada. Lewat uji coba inilah nanti kita tahu (plus minusnya),” kata Muhammad Taufik, Kamis (18/8).
Namun ia menegaskan, tidak berani menawarkan diri agar sekolahnya dipilih menjadi salah satu SD yang nantinya menerapkan full day school tersebut.
Tapi ketika Dinas Dikbud Sumbawa memberikan kepercayaan, ia mengatakan siap untuk mengamankan kebijakan itu.
“Selama itu untuk kebaikan anak bangsa, nda ada salahnya dicoba. Yang penting ada dukungan dari semua elemen, terutama orang tua murid,” ujarnya.
Persiapan khusus untuk penerapan full day school di sekolahnya ini menurutnya, belum ada. Sebab kebijakan itu haruslah disosialisasikan terlebih dahulu kepada orang tua murid. Itu pun dengan catatan, SDN Lempeh, ditunjuk menjadi salah satu sekolah yang menerapkan 5 hari sekolah.
Kendati demikian sejumlah fasilitas pendukung mulai dibenahi. Mushola contohnya. Tempat ibadah umat muslim itu sekarang sedang dalam proses pembangunan. Untuk sarana ibadah warga sekolah, pihaknya sementara ini menyiapkan satu ruang khusus.
“Kantin kita sudah punya. Tinggal mushola saja. Sekarang lagi dibangun. Insya Allah, tahun ini juga sudah bisa dipakai,” ujarnya.
Untuk diketahui penerapan full day school ini merupakan upaya Pemda Sumbawa melalui Dinas Dikbud setempat memperkuat Perbup No 33 Tahun 2021 tentang pendidikan karakter di lingkungan sekolah.
Khusus penerapan pendidikan karakter ini lanjut Taufik, selalu ditanamkan kepada seluruh warga sekolah. Ini sesuai motto SDN Lempeh, Berbudaya, Berkarakter dan Berprestasi.
Dari sisi disiplin masuk sekolah, guru dan tenaga pengajar di sekolahnya selalu menyambut anak didik di depan gerbang sekolah dengan menebar senyum, sapa dan salam. Siswanya juga diajarkan untuk melaksanakan shalat dhuha berjamaah.
“Sampai dengan cara anak-anak makan juga ajarkan. Anak-anak tetap diingatkan kalau makan tidak boleh sambil berjalan, tapi harus duduk. Ada juga kegiatan imtaq setiap hari Jum’at. Alhamdulillah, pendidikan karakter ini tetap kami tanamkan di lingkungan sekolah,” tandasnya.
Seperti diberitakan, Dinas Dikbud Sumbawa, saat ini tengah mengkaji kemungkinan menerapkan juga full day school untuk jenjang Sekolah Dasar (SD).
Sejauh ini pola 5 hari sekolah baru diterapkan di jenjang SMP di Kabupaten Sumbawa. Tercatat ada 11 SMP yang menerapkan kebijakan tersebut.
Kalau pun pada akhirnya jenjang SD juga menerapkan sistem 5 hari sekolah langkah awalnya mungkin dilakukan uji coba terlebih dahulu di beberapa sekolah. Alasannya agar kebijakan yang ditelurkan Dinas Dikbud Sumbawa nanti, betul-betul aplikatif dan tentunya dapat diterima oleh semua kalangan terutama orang tua wali murid.
“Kalau tahun ini sepertinya untuk SD belum bisa (penerapan 5 hari sekolah), kan masih kita kaji. Insya Allah, mungkin tahun depan sambil kita lihat perkembangan. Kita juga akan tetap melakukan sosialisasi,” ucap Kadis Dikbud Sumbawa, DR. Muhammad Ikhsan Safitri. (PS)