iklan

134,21 Miliar, Uang Beredar Selama MXGP Samota 

SUMBAWA – Perhelatan MXGP Samota yang digelar di Kabupaten Sumbawa pada 24-26 Juni 2022 lalu berdampak besar terhadap kegiatan ekonomi. Jumlah uang yang beredar selama persiapan hingga pelaksanaan MXGP mencapai Rp 134,21 Miliar.

”Penyelenggaraan MXGP Samota 2022 memberikan dampak nilai produksi daerah Kabupaten Sumbawa hingga mencapai Rp 134,21 Miliar,” kata Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Sumbawa, Akhmad Zammiluny, dalam ekspose kajian dampak event MXGP Samota 2022, Jum’at (22/7).

Ia menyebut, dampak produksi domestik Kabuten Sumbawa dari penyelenggaraan MXGP Samota paling besar adalah lapangan usaha konstruksi mencapai Rp 34,23 miliar. Kedua akomodasi dan makan minum Rp 32 miliar.

Kemudian produksi pertanian, kehutanan dan perikanan Rp 2,5 miliar. Industri pengolahan Rp 12,3 miliar, jasa lainnya Rp 12 miliar. Perdagangan besar dan eceran raparsi mobil dan sepeda motor Rp 10,1 miliar. Transportasi dan pergudangan 5,3 miliar.

Sedangkan di sektor produksi pertambangan penggalian Rp 5,1 miliar. Pengadaan listrik dan gas Rp 3,8 miliar, informasi dan komunikasi Rp 2,3 miliar dan sektor lainnya 4 miliar.

Menurutnya, kajian dilakukan selama persiapan hingga pelaksanaan MXGP Samota. Data bersumber dari survei lapangan dan data yang diperoleh dari dinas terkait baik kabupaten maupun provinsi.

”Kajian berdasarkan data primer dan skunder. Data primer dari hasil survei ke lapangan. Data skunder kami minta data di teman-teman dinas kabupaten dan provinsi,” kata Akhmad.

Dalam kegiatan yang digelar di ruang rapat lantai I Kantor Bupati Sumbawa itu terungkap data riel jumlah penonton MXGP Samota. Jumlahnya 55 ribu penonton. Mayoritas mereka dari Kabupaten Sumbawa yakni 67,19 persen.

Baca Juga:  Mahasiswa Asal Kaltara di Sumbawa Kini Punya Asrama 

Disusul penonton dari Bima, Dompu dan KSB 16,50 persen. Pulau Lombok 14,71 persen, luar NTB 1,36 persen. Sementara dari luar negeri hanya 0,24 persen. ”7 dari 10 penonton MXGP laki-laki,” tambah dia.

Penonton luar negeri ujarnya, menjadi penonton paling lama berada di Sumbawa. Mereka rata-rata menghabiskan waktu di Sumbawa selama 14 hari. Sementara penonton dari provinsi selain NTB 5 hari, Pulau Lombok 3 hari, Pulau Sumbawa selain Sumbawa hanya 2 hari.

Sedangkan jenis-jenis pengeluaran penonton MXGP paling banyak untuk pembelian tiket yakni 31,01 persen. Transportasi 21,02 persen, makan dan minum 20,54 persen, oleh-oleh 14,05 persen, akomodasi 11,43 persen, telekomunikasi 1,31 dan pengeluaran agen wisata 0,03 persen.

Penonton MXGP paling banyak membeli oleh-oleh berupa souvenir berlogo MXGP seperti kaos, topi dan lainnya. Jumlahnya 63,05 pesen. Makanan 26,77 persen. Produk kerajinan lokal 5,21, produk tenun 3,93 dan minyak Sumbawa 1,05 persen.

Sementara oleh-oleh Sumbawa yang terkenal seperti susu kuda liar dan madu Sumbawa masih dipertanyakan.

BPS menyimpulkan, event internasional terbukti mampu meningkatkan perekonomian daerah. Sehingga kegiatan serupa harus tetap dilaksanakan. Apalagi Kabupaten Sumbawa memiliki produk bahan baku pertanian yang melimpah sehingga mendukung sektor lain seperti penyediaan makan minum.

Selain itu perlu memperbanyak event pendukung lain seperti expo UMKM di taman-taman, car free day dan konser. Hal itu dinilai mampu menciptakan dan mendongkrak pasar terlebih UMKM.

Kemudian memberikan voucher potongan pembelian produk UMKM pada setiap pembelian tiket event, sehingga menstimulus keinginan untuk berbelanja serta mempererat hubungan Pemda dengan pihak penyelenggara.

Baca Juga:  Banjir Prestasi UNSA di Malam Puncak Dies Natalis ke-25

Bupati Sumbawa, Drs. H. Mahmud Abdullah, menilai capain MXGP Samota luar biasa. Menurutnya ini adalah jawaban atas pertanyaan, Sumbawa dapat apa dari balapan motor cross kelas dunia itu. ”Selama ini berkembang, apa yang didapatkan Kabupaten Sumbawa dari MXGP,” ucap bupati.

Hasil survei BPS akan menjadi bahan evaluasi Pemda untuk pelaksanaan event MXGP Samota 2023. Bupati bahkan telah membentuk tim persiapan pelaksanaan MXGP 2023. Tim itu dikomandadi langsung olek Sekda Sumbawa, H. Hasan Basri.

Asisten II Bidang Ekonomi dan Pembangunan Lalu Suharmaji mengungkapkan hal senada. Dikatakan, MXGP Samota tak hanya berdampak ekonomi. Tapi juga menjadi ajang promosi yang efektif dengan hadirnya puluhan media asing yang melakukan peliputan.

Namun dia tidak memungkiri masih terdapat banyak kekurangan dalam pelaksaan MXGP tahun ini. Hal itu dinilai wajar mengingat persiapan pelaksanaan MXGP yang relative singkat. Hanya enam bulan. ”Tidak ada penampilan perdana yang sempurna,” pungkasnya. (PS)

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *