SUMBAWA – Masalah dunia pendidikan menjadi fokus utama anggota DPRD Sumbawa, Edy Syahriansah, SE, saat melakukan Reses Masa Sidang 1 tahun 2022. Ia tak ingin kemampuan siswa sekolah di daerah pemilihannya, terutama yang ada di desa tertinggal dengan siswa yang ada di kota.
Agar kemampuan siswa di desa dan di kota ini bisa sejajar, anggota fraksi Partai Demokrasi Perjuangan (PDI-P) itu, mencoba membenahi infrastruktur milik SMPN 5 Moyo Hilir.
Berdasarkan aspirasi yang disampaikan komite, guru, Ketua BPD dan tokoh masyarakat saat Rian, sapaan akrab politisi muda ini, melakukan reses hari kedua di Dusun Sengkal, Desa Batu Bangka, Kecamatan Moyo Hilir, Kamis (10/3), sekolah tersebut sangat membutuhkan komputer dan LCD untuk menunjang proses Kegiatan Belajar Mengajar (KBM).
“Jadi tadi saya sudah bersepakat dengan komite dan masyarakat di sini, Insya Allah, untuk pengadaan komputer dan LCD akan dibantu. Berapa unit, belum ada gambaran. Tapi dipasti dibantu dan ini jadi skala prioritas saya tahun 2023,” kata Rian, saat ditemui usai melakukan reses.
Rian menegaskan dunia pendidikan memang menjadi fokusnya, terlebih dunia pendidikan sempat mengalami keterpurukan pasca dihantam pandemi selama 2 tahun.
Terlalu berharap kepada pemerintah desa dalam kondisi seperti ini dinilainya, bukanlah keputusan bijak karena situasi mereka juga sangat memprihatinkan. Lewat sentuhan dana dari Pokok Pikiran Rakyat (Pokir) anggota DPRD seperti dirinya, diharapkan dapat memberikan solusi terbaik demi majunya dunia pendidikan di Bumi Sabalong Samalewa. “Jangan sampai anak-anak kita di desa tertinggal dari teman-temannya di kota. Lewat sentuhan pokir ini paling tidak kita mampu mensejajarkan anak-anak kita dari sisi teknologi,” ujarnya.
Meski untuk saat ini dunia pendidikan menjadi fokusnya, Rian mengatakan tidak akan mengeyampingkan aspirasi di luar itu. “Ada juga harapan dari kelompok tani di sini agar dapat dibantu. Aspirasi mereka tetap saya akomodir, tapi untuk sekarang ini fokus dulu ke pendidikan. Kan ini demi pendidikan dan masa depan anak-anak kita juga,” tandasnya.
Sementara itu, Wakasek Humas SMPN 5 Moyo Hilir, Andy Rosdiana, S.Sos,I, menyampaikan apresiasi atas respon yang diberikan oleh Rian kepada sekolahnya. Rian dinilainya sosok yang tidak suka berbeli-belit, tapi to the poin. Ketika pertama kali bertemu dan menyampaikan apa yang menjadi kebutuhan sekolahnya, Rian langsung memberikan respon positif. “Pertemuan kita hari ini dalam agenda reses merupakan bentuk respon langsung beliau terhadap kebutuhan sekolah kami,” kata Nana, sapaan akrabnya.
Komputer dan LCD menurutnya, sangat dibutuhkan sekolahnya. Di era digital seperti sekarang ini guru dan siswa dituntut menggunakan IT untuk belajar, karena segala informasi bersumber dari digital. “Kalau siswa tidak kita kenalkan dengan dunia itu (digital), maka SDM mereka otomatis terbelakang,” tuturnya.
Sekolahnya saat ini hanya memiliki 5 unit komputer. Itu pun sebagian besar dipakai oleh tenaga TU. Untuk mampu mensejajarkan diri dengan sekolah lain, idealnya proses KBM ditunjang 50 unit komputer. “Ruangan komputer kita sudah punya, tapi itu masalahnya komputernya tidak ada. Dua tahun lalu saat UNBK terpaksa kita numpang ke sekolah lain. Kalau LCD kami belum punya. Dulu ada tapi sudah rusak karena terendam banjir. Dengan hadirnya beliau (Rian) kami yakin kebutuhan akan komputer dan LCD bisa terpenuhi. Untuk komputer kalau memang tidak bisa setengahnya paling tidak kami bisa dibantu 5 unit dululah. Tapi sepertinya tidak mungkinlah Pak Rian hanya ngasi 5 unit saja. kalau LCD, 2 unit sepertinya sudah cukup,” pungkasnya. (PS)