iklan

Menteri KP dan Wamen PKP Dukung Transformasi Pesisir 

SUMBAWA – Setelah meninjau Tambak Penyaring yang direncanakan menjadi lokasi Proyek Strategis Nasional (PSN) Udang Sumbawa, serta mengunjungi Aquaculture Innovation Park di Pantai Meno sebagai pusat uji coba budidaya lobster, Menteri Kelautan dan Perikanan (KP) Sakti Wahyu Trenggono bersama Wakil Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) Fahri Hamzah melanjutkan kunjungan kerjanya ke SMKN Kelautan dan Perikanan Alas.

Dalam kunjungan tersebut, keduanya menyatakan dukungan terhadap pendirian Politeknik Kelautan dan Perikanan Sumbawa. Setelah agenda tersebut, Menteri KP dan Wamen PKP melanjutkan perjalanan ke Pulau Bungin, Kecamatan Alas, untuk berdialog dengan Kepala Desa dan warga setempat terkait rencana penataan Pulau Bungin menjadi Kampung Nelayan Modern (Kalamo), yang akan diintegrasikan dengan sektor pariwisata dan kuliner, serta penataan rumah-rumah nelayan agar lebih tertata dan indah.

Dalam dialog bersama warga, Menteri KP, Sakti Wahyu Trenggono menyampaikan keinginannya menjadikan Pulau Bungin sebagai sentra pembudidayaan lobster terbaik di Indonesia. Ia menekankan bahwa pakan untuk budidaya lobster di Pulau Bungin akan bersumber dari potensi lokal, yakni kerang coklat, yang telah melalui uji coba dan akan dikembangkan lebih lanjut.

Menteri KP juga menegaskan bahwa integrasi antara sektor perikanan dan pariwisata di Pulau Bungin akan segera direalisasikan tahun ini, sejalan dengan visi pemerintah untuk mengembangkan ekonomi maritim berbasis komunitas lokal.

Baca Juga:  Desa Batu Bulan Siap Deklarasikan 5 Pilar STBM

Sementara itu, Wamen PKP Fahri Hamzah menyoroti pentingnya penataan permukiman nelayan agar lebih sehat dan modern. Ia membandingkan tradisi lama masyarakat Pulau Bungin, di mana seseorang tidak boleh menikah sebelum mengumpulkan cukup batu karang untuk membangun rumah. Menurutnya, ke depan bukan lagi karang yang harus ditumpuk, tetapi rumah yang harus ditata lebih baik, bahkan bisa dengan model rumah bertingkat atau rumah susun.

Penataan ini bertujuan agar kampung nelayan tidak lagi identik dengan lingkungan yang kumuh dan kotor, melainkan menjadi permukiman yang tertata rapi, bersih, memiliki sanitasi yang baik, serta menghasilkan masyarakat yang sehat dan cerdas. Wamen PKP juga berharap Pulau Bungin dapat terus mengalami kemajuan dan berkomitmen untuk mendukung pembangunan yang lebih baik bagi warga setempat.

Dalam kesempatan tersebut, warga Pulau Bungin menyampaikan berbagai aspirasi mereka. Herman, salah seorang warga, mengungkapkan bahwa masyarakat Pulau Bungin merasa seperti ikan yang ingin berkembang tetapi tetap dalam habitatnya sendiri. Mereka berharap pengembangan Pulau Bungin tetap mempertahankan identitas mereka sebagai nelayan.

Baca Juga:  Tekan Inflasi, Pemda Sumbawa Luncurkan Sejumlah Program Bantuan 

Sementara itu, Samarullah, pelaku UMKM Pulau Bungin, mengutarakan harapannya agar produk unggulan seperti abon ikan cakalang, sambal ikan asap, kerupuk ikan cakalang, dan ikan bage’ dapat berkembang lebih luas, dari pasar lintas kabupaten hingga skala nasional, dengan dukungan permodalan dan pemasaran yang lebih baik.

Sementara itu, Kajadi, Ketua Kelompok Pembudidaya Lobster, menekankan perlunya dukungan dalam bentuk pembibitan, sarana prasarana, serta pelatihan bagi para pembudidaya agar mereka mampu meningkatkan produksi lobster secara berkelanjutan.

Dengan adanya sinergi antara pemerintah pusat dan daerah, harapan besar muncul bagi Pulau Bungin untuk berkembang menjadi kampung nelayan modern yang tidak hanya berdaya saing di sektor perikanan, tetapi juga menjadi destinasi wisata maritim unggulan yang membawa kesejahteraan bagi masyarakat setempat. (PS)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *