SUMBAWA – Wakil Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (Wamen PKP), H. Fahri Hamzah, SE, menegaskan komitmen pemerintahan Presiden Prabowo Subianto untuk menyelesaikan persoalan papan bagi rakyat Indonesia melalui program strategis pembangunan 3 juta rumah.
Dalam kunjungan kerjanya ke Kabupaten Sumbawa, Sabtu, 16 November 2024, Fahri Hamzah menyampaikan bahwa program pembangunan 3 juta rumah menjadi langkah strategis untuk memenuhi kebutuhan dasar masyarakat akan hunian yang layak. “Yang disebut rumah adalah yang dimiliki dan bersifat permanen. Kami ingin memastikan bahwa seluruh rakyat Indonesia, khususnya di desa-desa, memiliki tempat tinggal yang layak dan aman,” ujar Fahri dalam acara yang berlangsung di Aula H. Madilaoe ADT Lantai III Kantor Bupati Sumbawa.
Fahri Hamzah, yang hadir bersama rombongan dari Kementerian PKP, termasuk sejumlah direktur kementerian, menjelaskan bahwa desa memiliki peran penting dalam program ini. Dengan target 3 juta rumah, yang meliputi 1 juta di kawasan perkotaan dan 2 juta di desa, desa diposisikan sebagai aktor utama dalam pembangunan perumahan rakyat. “Di desa, pembangunan rumah lebih dari sekadar penyediaan hunian. Ini adalah investasi pada masa depan. Dengan memberdayakan masyarakat desa sebagai pelaku pembangunan, kita bisa menciptakan dampak ekonomi yang lebih luas,” jelas Fahri.
Ia juga menyinggung pengalaman negara seperti China yang berhasil mengentaskan 700 juta warganya dari kemiskinan dengan kebijakan yang tepat, termasuk fokus pada pembangunan perumahan. “Mereka tumbuh tiga kali lipat dari kita, dengan pendapatan per kapita 15-17 ribu dolar. Ini menjadi inspirasi bagi kita untuk lebih serius mengelola sumber daya yang kita miliki,” tambahnya.
Kunjungan Fahri ke Kabupaten Sumbawa menjadi momen strategis untuk mengapresiasi potensi daerah ini sebagai percontohan program nasional. Ia mengungkapkan keyakinannya bahwa Sumbawa memiliki peluang besar untuk menjadi pilot project dalam implementasi program 3 juta rumah, berkat dukungan kuat dari pemerintah daerah dan masyarakat.
“Melihat antusiasme dan kesiapan pemerintah Kabupaten Sumbawa, saya optimis Sumbawa dapat menjadi contoh nasional. Jika ini berhasil, akan banyak daerah yang belajar dari keberhasilan Sumbawa,” tegas Fahri.
Dalam acara yang turut dihadiri Pjs. Bupati KSB, pimpinan DPRD Sumbawa, forkopimda, kepala perangkat daerah, camat, kepala desa, serta tokoh masyarakat, data perumahan di Kabupaten Sumbawa menjadi perhatian khusus. Dari total 117.594 unit rumah, sebanyak 34.052 unit masih tidak layak huni, sementara backlog perumahan mencapai 48.849 unit. “Penyelesaian backlog perumahan ini adalah prioritas. Dengan program ini, kita ingin menjawab kebutuhan mendesak tersebut, khususnya di daerah-daerah yang memiliki keterbatasan akses pembangunan,” ungkap Fahri.
Fahri menegaskan bahwa inti dari kebijakan pemerintah adalah memanfaatkan kekayaan bangsa untuk kesejahteraan rakyat. “Kita kaya, dan kita harus menunjukkan bahwa kekayaan itu bisa mensejahterakan rakyat. Program 3 juta rumah ini adalah salah satu bentuk nyata dari kebijakan itu,” katanya.
Kunjungan ini sekaligus menjadi momen pulang kampung bagi Fahri Hamzah, yang lahir dan besar di Sumbawa, NTB. Ia berharap kehadirannya di Sumbawa dapat memberikan motivasi dan dorongan bagi semua pihak untuk bekerja bersama menyukseskan program nasional ini. (PS)