SUMBAWA – Anjloknya harga jagung selalu menjadi persoalan yang mendera petani. Ini dirasakan para petani ketika musim panen. Tentunya kondisi tersebut membuat petani meradang, karena hasil panennya tidak mampu meningkatkan kesejahteraan hidupnya. Justru sebaliknya menanggung hutang karena pinjaman bank untuk biaya produksi.
Hal ini menjadi perhatian serius Calon Bupati dan Wakil Bupati Sumbawa, Abdul Rafiq SH – H. Sahril S.Pd., M.Pd. Saat berkampanye di Desa Usar Kecamatan Plampang, Kamis (3/10/2024), Calon Wakil Bupati Sumbawa, H. Sahril S.Pd., M.Pd., mengungkapkan rencana strategis untuk mengatasi masalah anjloknya harga jagung yang saat ini mengganggu kesejahteraan petani di Kabupaten Sumbawa. Cawabup yang karib disapa Haji Sahril menyatakan bahwa harga jagung yang merosot tajam tidak hanya merugikan petani, tetapi juga berdampak negatif pada perekonomian lokal.
“Kami perlu melakukan pendekatan yang komprehensif untuk menyelesaikan masalah ini. Salah satu solusi yang akan kami tawarkan adalah pengembangan sistem pemasaran yang lebih baik. Kami akan bekerja sama dengan koperasi petani untuk memperkuat jaringan distribusi, sehingga petani bisa mendapatkan harga yang lebih adil,” katanya.
Selain itu, Haji Sahril juga menekankan pentingnya intenvensi pemerintah daerah. Salah satunya membuat perjanjian dengan pengusaha dan petani terkait pemasaran. Di samping itu pemerintah perlu mendukung dalam bentuk pelatihan dan penyuluhan intensif kepada petani mengenai teknik budidaya jagung yang lebih efektif dan efisien.
“Kami akan memfasilitasi program pelatihan untuk meningkatkan produktivitas jagung, serta memberikan informasi tentang pasar agar petani bisa menjual hasil panennya dengan harga yang lebih kompetitif. Intinya untuk membuat petani tidak merugi, upaya yang dilakukan pemerintah bagaimana menekan biaya produksi, dan meningkatkan hasil produksi,” tambahnya.
Haji Sahril juga mengusulkan pemanfaatan teknologi untuk memonitor harga jagung secara real-time, sehingga petani dapat membuat keputusan yang lebih baik mengenai waktu panen dan pemasaran.
“Dengan menggunakan aplikasi berbasis digital, petani dapat mengetahui harga pasar secara langsung, sehingga mereka tidak perlu terjebak dalam penjualan harga rendah,” ujarnya.
Dalam kesempatan yang sama, Haji Sahril mengajak masyarakat untuk bersatu dalam mencari solusi atas permasalahan yang dihadapi petani jagung.
“Kami butuh dukungan semua pihak, baik dari pemerintah, swasta, maupun masyarakat untuk menciptakan lingkungan yang kondusif bagi pertanian, khususnya jagung,” tandasnya.
Dengan rencana dan komitmen yang jelas, Haji Sahril berharap dapat membawa perubahan positif bagi sektor pertanian jagung di Kabupaten Sumbawa jika Rafiq Sahril terpilih sebagai Bupati dan Wakil Bupati Sumbawa. (PS)