iklan

Siswa SMPN 7 Banjarmasin Belajar Seni Kelingking dan Ragam Hias Sumbawa 

BANJARMASIN – Keingintahuan masyarakat Banjarmasin, terutama para pelajar setempat terhadap Seni Kelingking dan Ragam Hias Sumbawa, cukup tinggi. Karenanya perwakilan Sumbawa yang mengikuti Kongres Jaringan Kota Pusaka Indonesia (JKPI) ke – 6, diminta untuk mengajari mereka. Tergabung dalam Program Master Class, Fithriati, S.P., MT (Kabid Kebudayaan Dikbud Sumbawa) dan Andri Agung Dewanto, S.STP., M.Si (Kabid Promosi Pariwisata Dinas Pariwisata Pemuda dan Olabraga Kabupaten Sumbawa) menyambangi dan mengajari siswa di SMPN 7 Banjarmasin.

Para siswa dikenalkan seni kelingking dan motif ragam hias Sumbawa seperti kemang satange, lonto engal, dan lainnya. Setelah itu para siswa di ajarkan untuk mempraktekkan dan membuat panisir dan male’. Siswa terlihat sangat antusias. Sebab praktek semacam ini baru pertamakali.

Baca Juga:  Wabup Sumbawa Launching Program Sabtu Budaya di SMPN 2 Moyo Hilir 

Ditemui usai mengajar, Andri Agung Dewanto, menjelaskan bahwa Seni Kelingking adalah seni kerajinan tangan yang melibatkan pembuatan perhiasan atau aksesori, biasanya menggunakan bahan-bahan alami seperti anyaman bambu atau rotan. Seni ini menunjukkan keahlian dan kreativitas serta menjadi simbol kearifan lokal.

Disebutkan Andri, banyak ragam motif hias Sumbawa. Seperti kemang satange dan lonto engal, memiliki makna dan filosofi yang mendalam. Motif kemang satange ini sering kali menggambarkan bentuk-bentuk alam, seperti bunga dan daun, melambangkan keindahan dan kesuburan. Kemudian Lonto Engal. Motif ini lebih terinspirasi oleh bentuk geometris dan sering digunakan dalam dekorasi rumah adat dan kain. Lonto engal melambangkan kekuatan dan ketahanan, mencerminkan nilai-nilai yang dijunjung tinggi oleh masyarakat Sumbawa.” Seni dan motif ini sering digunakan dalam berbagai upacara adat dan perayaan, memperkuat rasa kebersamaan dan warisan budaya,” imbuhnya.

Baca Juga:  ANBK SMP, Puluhan Sekolah Nebeng di Sekolah Lain

Andri mengaku senang seni kelingking ragam hias Sumbawa ini diminati masyarakat luar. Sakin motifnya indah, cara pembuatannya juga agak mudah. “Setelah diberikan penjelasan dan contoh, anak-anak di SMP 7 Banjarmasin cepat menguasai dan hasil prakteknya cukup bagus,” ujarnya. (PS)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *