iklan

Pembibitan Greenhouse Membangun Desa Sebewe Berwawasan Lingkungan Hidup 

Oleh : Mahasiswa KKL Universitas Samawa (UNSA) Kelompok XI 

Kuliah Kerja Lapangan (KKL) adalah suatu bentuk kegiatan yang memberikan pengalaman belajar kepada mahasiswa untuk terjun langsung dalam masyarakat yang mungkin tidak ditemukan di kampus, sekaligus sebagai proses pembelajaran mahasiswa yang sedang membangun dan mengetahui keberhasilan dan permasalahan yang di hadapi.

KKL dilaksanakan oleh perguruan tinggi dalam upaya meningkatkan kualitas pendidikan bagi mahasiswa dan untuk mendapat nilai tambah yang lebih besar pada pendidikan tinggi. Dengan adanya kuliah kerja lapangan, mahasiswa diharapkan mendapat pengalaman dalam mengenal dunia kerja, dan memahami lingkungan kerja yang baik.

Hal ini tentunya membantu mahasiwa untuk mendapatkan gambaran mengenai cara kerja yang baik dan disiplin, sehingga kelak mahasiswa dapat menjadi pekerja yang handal dalam bidangnya, dan mampu untuk menembus ketatnya persaingan di dunia kerja.

Universitas Samawa (UNSA) merupakan salah satu kampus favorit calon mahasiswa baru di Nusa Tenggara Barat. Lokasinya berada di Jl. Raya Bay Pass Sering, Sumbawa Besar, Sumbawa, Provinsi Nusa Tenggara Barat, Indonesia. Universitas Samawa (UNSA) Sumbawa berdiri pada tanggal 29 Desember 1998.

Kampus ini tentu memiliki mata kuliah KKL (Kuliah Kerja Lapangan) pertahun nya di semester 7 bagi Program studi S1 disetiap jurusannya. Pada KKL tahun 2024 ini, salah satu kelompok KKL yaitu kelompok 11 KKL UNSA memiliki program kerja, yaitu pembibitan greenhouse untuk membangun desa berwawasan lingkungan hidup tepatnya di Desa Sebewe, Kecamatan Moyo Utara, Kabupaten Sumbawa, Nusa Tenggara Barat Indonesia.

Mahasiswa mahasiswi KKL UNSA mengajak masyarakat ikut serta dalam kegiatan tersebut. Mulai dari mencampur tanah dengan kompos, lalu memasukkan tanah ke polybag, setelah itu memindahkan sebagian tanah ke teray semai, dan meletakkan bibit bibit di dalamnya, kemudian melakukan penyiraman, penyiraman tanaman di lakukan setiap hari, lalu menyemai tanaman di dalam greenhouse.

Baca Juga:  Peran Supervisi Pendidikan Dalam Meningkatkan Kualitas Guru 

Mahasiswa UNSA menanam berbagai macam bibit, seperti cabai, tomat, terong, pakcoy, sawi, seledri. Para mahasiswa KKL UNSA akan membagikan tanaman tanaman itu ke masyarakat Desa Sebewe sebagai bentuk pengabdian kepada masyarakat.

Greenhouse merupakan sebuah bangunan tempat tanaman ditanam. Bangunan ini dapat berupa bangunan kecil atau bangunan yang ukurannya juga cukup besar. Penggunaan greenhouse dalam budi daya tanaman merupakan salah satu cara untuk mendekati kondisi optimal bagi pertumbuhan tanaman. Greenhouse pertama kali dikembangkan dan umum digunakan di kawasan yang beriklim subtropika.

Penggunaan greenhouse terutama ditujukan untuk melindungi tanaman dari suhu udara yang terlalu rendah pada musim dingin. Nelson (1978) mendefinisikan greenhouse sebagai suatu bangunan untuk budi daya tanaman, yang memiliki struktur atap dan dinding yang bersifat tembus cahaya. Cahaya yang dibutuhkan oleh tanaman dapat masuk ke dalam greenhouse, sedangkan tanaman terhindar dari kondisi lingkungan yang tidak menguntungkan, yaitu suhu udara yang terlalu rendah, curah hujan yang terlalu tinggi, dan tiupan angin yang terlalu kencang.

Parameter lingkungan di dalam greenhouse yang berpengaruh terhadap pertumbuhan tanaman, yaitu cahaya matahari, suhu udara, kelembapan udara, pasokan nutrisi, kecepatan angin, dan konsentrasi karbondioksida dapat dikendalikan dengan lebih mudah. Penggunaan greenhouse memungkinkan dilakukannya modifikasi lingkungan yang tidak sesuai bagi pertumbuhan tanaman menjadi lebih mendekati kondisi optimal bagi pertumbuhan tanaman.

Struktur greenhouse berinteraksi dengan parameter iklim di sekitarnya dan menciptakan iklim mikro di dalamnya, yang berbeda dengan parameter iklim di sekitar greenhouse. Menurut Bot (1983), greenhouse effect disebabkan oleh dua hal, yaitu

Baca Juga:  Bahaya Narkoba Bagi Para Pelajar dan Remaja 

– Pergerakan udara di dalam greenhouse yang relatif sangat sedikit atau cenderung stagnan karena struktur greenhouse yang tertutup dan laju pertukaran udara di dalam greenhouse dengan lingkungan luar yang sangat kecil. Hal ini menyebabkan suhu udara di dalam greenhouse cenderung lebih tinggi daripada di luar.

– Radiasi matahari gelombang pendek yang masuk ke dalam greenhouse melalui atap diubah menjadi radiasi gelombang panjang. Radiasi gelombang panjang ini tidak dapat keluar dari greenhouse dan terperangkap di dalamnya. Hal ini menimbulkan greenhouse effect yang menyebabkan meningkatnya suhu udara di dalam greenhouse. Manfaat utama dari greenhouse adalah untuk melindungi tanaman dari dingin atau panas berlebih dan hama yang tidak diinginkan. Rumah kaca memungkinkan untuk menumbuhkan jenis tanaman tertentu sepanjang tahun. Berbagai jenis buah-buahan, tanaman tembakau, sayuran, dan bunga adalah tanaman yang paling sering ditumbuhkan di Greenhouse. Manfaat utama dari greenhouse dimaksudkan untuk memperpanjang musim berbagai tanaman berharga.

Berikut dokumentasi Mahasiswa KKL Universitas Samawa (Unsa) kelompok 11 dan masyarakat.

– Kegiatan memindahkan tanah yang sudah di campur pupuk kedalam teray semai dan polybag.

– Kegiatan menyiram bibit dan mengatur tanaman tanaman ke dalam greenhouse bersama masyarakat. (*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *