JAKARTA – Ketua DPRD Kabupaten Sumbawa, Abdul Rafiq SH, mengaku prihatin atas langkanya gas elpiji 3 Kg yang berdampak langsung pada kelangsungan hidup masyarakat. Karena itu, ia meminta pemda untuk segera mengambil langkah kongkret untuk memgatasi masalah tersebut.
Rafiq mengaku banyak menerima keluhan terkait kelangkaan dan mahalnya salah satu kebutuhan pokok rumah tangga tersebut. Apresiasi tak lupa ia berikan kepada Pemda Sumbawa, yang telah berkoordinasi dengan Pertamina Badas, untuk mengambil langkah terkait masalah tersebut.
“Tinggal sekarang kita kawal hasil komunikasinya sambil tetap memantau kondisi di lapangan,” kata Abdul Rafiq, di Jakarta, Kamis 15 Agustus 2024.
Kepada Komisi 2, dia juga meminta masalah tersebut disikapi dengan serius. “Apapun masalahnya, sosialisasikan kepada masyarakat, sehingga tidak menimbulkan keresahan,” ujarnya.
Sebagai Ketua DPRD, Rafiq menegaskan, sangat memahami kesulitan memenuhi kebutuhan dasar akibat kelangkaan gas ini. Gas merupakan bahan bakar utama bagi banyak rumah tangga untuk memasak dan keperluan sehari-hari lainnya.
Sektor usaha kecil dan menengah, seperti warung makan dan pedagang kaki lima, sangat bergantung pada gas. “Kelangkaan ini dapat mengganggu aktivitas ekonomi mereka dan mengancam mata pencaharian,” imbuh Rafiq.
Pria yang juga menjabat Ketua KONI Sumbawa ini, berharap pemda melakukan investigasi mendalam untuk mengetahui penyebab kelangkaan. Apakah karena distribusi yang tidak merata, penimbunan, atau faktor lainnya. Bila perlu perketat pengawasan distribusi gas untuk mencegah penyelewengan dan memastikan pasokan sampai ke masyarakat.
“Kepada Pemda Sumbawa untuk terus melakukan koordinasi dengan Pertanian dan investigasi terkait masalah kelangkaan elpiji ini, apakah karena memang tidak ada barangnya, ada barang tapi tidak terdisbusi dengan baik atau ada oknum-oknum nakal yang bermain. Ini yang harus kita clearkan,” tutupnya. (PS)