SUMBAWA – Kunjungan kerja Pj Gubernur NTB, Drs. H. Lalu Gita Aryadi, M.Si sekaligus Jumat Salam (Jumpa Masyarakat, Selesaikan Aneka Masalah Masyarakat), yang diwakili Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Provinsi NTB, DR H. Aidy Furqan, M.Pd, di Desa Kakiang Kecamatan Moyo Hilir, Jum’at (3/11), langsung dimanfaatkan masyarakat untuk mencurahkan isi hatinya (Curhat).
Sebagian besar curhat masyarakat tentulah seputar dunia pendidikan. Untuk mendengarkan keluh kesah tentang dunia pendidikan ini Aidy ikut memboyong Kepala KCD Dikbud Sumbawa, Nasrullah Darwis, S.Pd, M.Pd berikut seluruh kepala SMA/SMK/SLB di Kabupaten Sumbawa.
“Perkenalkan Pak Kadis Dikbud NTB, saya Atik Suharti, guru TK. Ada dua layanan di TK kami pak, formal dan non formal, luas lahannya 6 are. TK kami punya 3 bangunan, tapi toiletnya kurang pak, begitu juga dengan sarprasnya. Tolong keberadaan TK kami bisa diperhatikan pak,” kata Atik Suharti, salah satu guru TK, pada pertemuan yang juga dihadiri Kades Kakiang, Aminollah, BPD, tokoh masyarakat dan juga tokoh agama itu.
Keluhan terkait sarpras ini juga disampaikan, Sirajuddin, ketua komite salah satu Madrasah Ibtidaiyah (MI) di Desa Kakiang.
Kepada Kadis Dikbud, ia menyampikan jika di madrasahnya saat ini hanya memiliki 1 unit komputer untuk ujian. Sementara ada 100 murid yang harus dilayani. “Kalau di MI kami pak, komputer ini yang sangat dibutuhkan sekali. Sama tempat wudhu mushola, mohon bisa dibantu pak,” ujarnya.
Permintaan yang sama juga disampaikan Hajatuliah, guru Raudtahul Adfhal (RA). “Mohon maaf sebelumnya Pak Kadis Dikbud, sekolah kami sudah punya panggung tapi atap sama temboknya belum ada. Mohon sekiranya dapat diberikan bantuannya pak,” ucapnya.
Aidy Furqan juga mendapatkan permintaan dari Mulyadi, salah satu guru SD, agar di sekolahnya dapat dibangun mushola. Selain digunakan untuk ibadah, mushola sekolah ini juga dapat dimanfaatkan untuk melaksanakan kegiatan imtaq.
“Mohon kami juga bisa dibantu pak kadis, terutama mushola di sekolah kami belum ada. Kegiatan imtaq selama ini dilakukan di teras sekolah. Begitu juga dengan sholat Dhuhur, terpaksa kami pakai ruang perpustakaan,” ujarnya.
Atas permintaan ini Aidy Furqan menegaskan, sudah menampung seluruh aspirasi yang disuarakan oleh masyarakat tersebut. Pihaknya juga akan melakukan koordinasi dengan pihak terkait untuk bersama-sama nantinya mencarikan jalan terbaik penyelesaian masalah yang tengah dihadapi dunia pendidikan di wilayah tersebut.
Yang pasti kata Aidy Furqan, kehadirannya mewakili Pj Gubernur NTB, bersama rombongan dalam kegiatan Jumat Salam ini, bertujuan untuk mendapatkan langsung masukan dari masyarakat keberhasilan lebih-lebih hambatan yang ada di lapangan.
“Lewat Jumat Salam ini kita bebas menyampaikan apa saja. Baik itu keberhasilan apalagi kekurangan yang masih kita rasakan. Jumat Salam ini bisa juga jadi ajang curhat, sebab kami sebagai pelayanan juga harus tahu kondisi yang ada sekarang ini. Tujuannya apa, supaya ke depan dapat dijadikan acuan dalam menyusun program yang lebih menyentuh masyarakat,” tandasnya. (PS)