SUMBAWA – Mulai Tahun Pelajaran 2023/2024, SMA Negeri 3 Sumbawa, tak lagi menggunakan Kurikulum 13 (K-13), dalam proses kegiatan belajar mengajarnya. Salah satu sekolah dalam Kota Sumbawa itu, bakal menerapkan Kurikulum Merdeka.
Sebelum kurikulum baru ini dilaksanakan, semua guru dan tenaga TU di sekolah tersebut diikutsertakan dalam kegiatan In House Training (IHT) implementasi Kurikulum Merdeka.
Kegiatan secara mandiri yang berlangsung selama dua hari dari tanggal 7 sampai 8 Juli ini, diikuti 74 peserta. Mereka adalah guru dan tenaga TU yang ada di sekolah bersangkutan.
“Insya Allah, sekolah kami mulai tahun ajaran baru ini mulai menggunakan kurikulum merdeka. Jadi kemarin semua teman-teman guru dan TU sudah kita diikutsertakan di kegiatan IHT,” kata Kepala SMA Negeri 3 Sumbawa, Agus Surya Pratama, S.Pd, saat ditemui di sekolahnya, Selasa (11/7).
Dalam IHT ini, pihak sekolah mendatangkan langsung pemateri dari Dinas Dikbud Provinsi NTB. Guru-guru penggerak dan Pengawas SMA juga dihadirkan sebagai pemateri demi menambah pengetahuan guru dan TU di SMA 3 Sumbawa.
Agus menyebut, selama kegiatan mereka diajarkan tentang tata cara penyusunan Kurikulum Operasional Satuan Pendidikan (KOSP), menyusun perangkat pembelajaran untuk guru berupa capaian kompetensi serta alur tujuan pembelajaran.
“Teman-teman (guru dan TU) juga diajarkan bagaimana cara menyusun modul ajar,” ujarnya.
Di sekolahnya semua guru dan TU wajib mengikuti kegiatan IHT ini. Sebab ada beberapa konsep baru yang harus dikuasai manakala kurikulum merdeka ini mulai diterapkan.
Salah satu yang cukup penting adalah, di dalam pembelajaran diferensiasi, dimana layanan pendidikan kepada anak harus dibedakan sesuai capaian kemampuan siswa. “Jadi nanti layanan pendidikan antara siswa yang kemampuannya biasa-biasa saja dipisahkan dengan siswa yang punya kemampuan luar biasa,” jelas Agus.
Karena itu Agus, berharap dengan adanya pelatihan tersebut kemampuan dan kapasitas guru dan TU di sekolahnya semakin baik. Sebab Agus menyadari, memberikan layanan pendidikan sesuai kebutuhan siswa seperti yang dituntut dalam kurikulum merdeka bukanlah perkara mudah.
“Apalagi (SMA 3 Sumbawa) ini sekolah besar, ruangannya banyak, siswanya juga banyak. Semoga dengan pelatihan kemarin penyusunan perangkat serta pelaksanakan pembelajaran nanti semakin bagus dan lebih profesional,” ucap mantan Kepala SMA 1 Utan ini. (PS)