SUMBAWA – Dinas Kesehatan Kabupaten Sumbawa mencatat ada 134 kasus Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) di awal tahun 2023. Sebanyak 88 kasus sepanjang bulan Januari dan 46 kasus di bulan Februari.
“Kalau kita lihat tren nya ada penurunan kasus pneumonia di awal tahun ini, dimana untuk Januari 88 kasus dan turun jadi 46 kasus pada Februari kemarin,” ungkap Kabid pencegahan Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan (P3PL) Dinas Kesehatan (Dikes) Kabupaten Sumbawa, H. Sarip Hidayat, Senin (13/3).
Diterangkannya, ISPA merupakan penyakit yang disebabkan karena beberapa faktor. Seperti faktor kebersihan atau higenis dari lingkungan sekitar dan faktor alergi terhadap cuaca. Sehingga masyarakat diminta sebaiknya dapat mencegah atau mengantisipasi terhadap faktor-faktor tersebut.
Masyarakat menurut Haji Sarip, dapat melakukan upaya pencegahan penyakit ISPA dengan cara membersihkan lingkungan tempat tinggalnya.
Selain itu, berprilaku hidup bersih dan sehat serta mengkonsumsi makanan bernutrisi agar daya tahan tubuh bisa bagus sehingga tidak terkena ISPA atau pneumonia.
Lebih lanjut Haji Sarip mengatakan, penyakit ISPA ini lebih cenderung menyerang anak-anak. Sebab daya tahan tubuh yang dimiliki masih rentan dan belum sekuat orang dewasa. Sementara untuk kasus ISPA tertinggi di Kabupaten Sumbawa terjadi di wilayah Kecamatan Sumbawa.
”Tingkat bahaya pneumonia bisa menyebabkan kematian kalau tidak cepat ditangani. Kasus kematian disebabkan oleh pneumonia pada tahun 2023 belum ada sampai saat ini. Tapi di tahun 2022 sempat ada satu orang,” tambahnya.
ISPA bisa juga dapat disebabkan karena anak-anak alergi terhadap cuaca dingin, suhu atau makanan. Kemudian jika ISPA telah terjadi dan tidak segera ditangani maka dapat menimbulkan terjadinya infeksi.
“Infeksi saluran pernafasan itu sendiri dan memang kalau sudah ada tanda dan gejala misalnya dia sesak nafas itu sudah masuk pneumonia, kalau tidak segera di tangani ya meninggal. Maka dari itu kami menghimbau kepada masyarakat untuk membersihkan lingkungannya masing-masing dan mewaspadai faktor-faktor dari penyebab munculnya penyakit ISPA ini,” pungkasnya. (PS)