SUMBAWA – Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Kabupaten Sumbawa, melalui UPT Museum Daerah kembali menggelar pameran temporer, Senin (27/2).
Pameran kali ini menampilkan berbagai karya dalam program Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) dari sepuluh sekolah di Kabupaten Sumbawa.
Sekolah tersebut meliputi SMPN 1 Sumbawa, SMPN 3 Moyo Hulu, SMPN 1 Unter Iwes, SMPN 3 Sumbawa, SMPN 1 Labuhan Badas, SMPN 2 Labuhan Badas, SMPN 1 Lopok, SMPN 2 Lopok, SMPN 3 Lopok dan SMPN 4 Lopok.
Kegiatan yang berlangsung selama empat hari itu dibuka secara resmi oleh Wakil Bupati Sumbawa, Hj. Dewi Noviany, S.Pd, M.Pd.
Wakil Bupati Sumbawa dalam sambutannya mengatakan, kegiatan ini sangat perlu dilakukan karena merupakan implementasi dari program P5.
Selain itu, dengan diadakannya pameran temporer di lokasi Museum Daerah Sumbawa juga dapat mengundang bertambahnya pengunjung dan merubah citra museum.
“Dulu kita mendengar museum tempat penyimpanan dan dikunjungi orang tertentu saja. Namun dengan kolaborasi pemerintah daerah, dinas dan UPT kita dapat meningkatkan pengunjung,” kata Wabup.
Wabup berharap museum ke depannya semakin dapat dinikmati oleh berbagai kalangan dengan perasaan yang nyaman. Karenanya, pihaknya akan siap mendukung melalui anggaran untuk pengembangan UPT Museum Daerah.
Sementara itu Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Kabupaten Sumbawa, DR. Muhammad Ikhsan Safitri, M.Si menyampaikan, pameran temporer ini dilaksanakan oleh pihaknya melalui UPT Museum Daerah yang bekerjasama dengan SD dan SMP se-Kabupaten Sumbawa.
“Pada prinsipnya inti kegiatan ini adalah gelar karya dari P5 (Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila). Hasil karyanya bisa kita lihat di sini. Karena itu bagian dari implementasi dari kurikulum merdeka,” ujarnya didampingi Kepala Bidang Kebudayaan, Sutan Sahril, S.Sos.
Diungkapkannya, semua sekolah secara massif menggelar karya P5. Hanya saja yang ditampilkan dalam pameran temporer terbatas 10 sekolah.
“Pada dasarnya semua sekolah menggelar karya P5 di satuan pendidikan masing-masing. Ada yang di rayonnya maupun di wilayahnya. Kami berharap dengan gelar karya ini anak-anak kita bisa menyalurkan karya dari inovasi nya. Sehingga kita bisa menjadi derajat pendidikan yang lebih berkualitas,” ujar Kadis Dikbud.
Kadis salut dengan terobosan Kepala Bidang Kebudayaan dan UPT Museum Daerah yang berhasil menjadikan museum tempat yang menyenangkan dan beredukasi. Hal ini dilihat dari jumlah pengunjung yang meningkat drastis dari 468 orang menjadi 4.321 orang dalam setahun.
“Oleh karena itu kami menghargai teman-teman yang dilakukan oleh UPT Museum, yang menjadikan museum itu tempat yang menyenangkan. Seperti program museum masuk sekolah, mengundang dari satuan pendidikan dari kecamatan jauh. Hampir setiap hari orang berkunjung ke sini, Supaya itu kita berikan yang terbaik untuk anak-anak kita, supaya mereka melek sejarah, mengerti tentang sejarah masa lalu tentang daerah kita,” pungkasnya. (PS)