Oleh : Nadira Aulia
Prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Samawa
Rupanya yang cantik dengan cita rasa yang manis, membuat jajanan ini patut untuk dicoba bila bertandang ke Pulau Sumbawa. Tak hanya panorama yang bisa kita nikmati, Sumbawa pula menyimpan aneka jajanan khas yang bisa dijadikan oleh-oleh seperti Manjareal ini.
Pertama kali saat melihat manjareal, kita akan berfikir bahwa bentuk jajanan ini tidaklah asing. Ya betul, bentuk dari manjareal ini ada pada salah satu gambar pada kartu remi yaitu bentuknya keriting (clubs). Manjareal ini dibentuk menggunakan daun lontar yang sudah dikeringkan. Sehelai lontar dilengkungkan tiga kali sampai menyerupai gambar keriting pada kartu remi, lalu bagian bawah dirapatkan dan diikat menggunakan benang.
Sisa benang dan daunnya kemudian dipotong agar rapi. Daun lontar membuat manjareal ini terasa harum serta memiliki aroma yang khas. Bila tidak mau repot membuat alat cetakan manjareal ini, sekarang sudah terdapat cetakan jadinya dan bisa dibeli di Pasar Sumbawa.
Disaat kita menikmati manjareal maka kita akan merasakan sensasi yang berbeda. Untuk menikmatinya, cukup dengan mencungkil atau menusuk bagian tengah lengkungan yang berwarna putih. Tekstur manjareal yang agak kering dan padat menjadikannya memudahkan untuk dikeluarkan dari cetakan daun lontar. Saat masuk ke mulut, manjareal yang padat akan meleleh di mulut. Rasanya yang manis dengan aroma kacang yang harum.
Bahan dasar manjareal adalah kacang tanah yang sudah dibersihkan dari kulit arinya. Kacang tersebut direbus, lalu dihaluskan. Kemudian, kacang dimasak bersamaan dengan gula pasir hingga kalis. Setelah itu adonan dicampurkan dengan tepung beras dan tepung sagu, aduk hingga rata. Jika sudah merata, adonan baru dicetak lalu dijemur sampai kering. Manjareal ini enak disantap bersama kopi atau teh hangat.
Oleh karena itu, manjareal tergolong sebagai jajanan ringan. Manjareal bisa dibeli di toko oleh-oleh, toko makanan, atau datang langsung ke produsen di Sumbawa. Harga per bungkusnya hanya dengan Rp 10 ribu saja. (*)