SUMBAWA – Kabupaten Sumbawa merupakan salah satu daerah yang menjadi peserta untuk penilaian Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) Awards, yang dilaksanakan oleh Kementerian Kesehatan RI.
Bupati Sumbawa, Drs. H. Mahmud Abdullah, hadir langsung dalam kegiatan penilaian yang dilaksanakan oleh Kementrian Kesehatan Republik Indonesia, yang berlangsung di Aula Hasan Usman Lantai I Kantor Bupati Sumbawa, Rabu (19/10).
Kabupaten Sumbawa seperti disampaikan Bupati dalam sambutannya, saat ini telah sukses mengimplementasikan STBM khususnya pada pilar 1 Open Defecation Free (ODF).
Untuk mencapai titik ini menurut Bupati yang biasa disapa Haji Mo’ itu, memerlukan proses yang sangat panjang. Sejak tahun 2016 lalu, pemerintah Kabupaten Sumbawa melalui dinas terkait, puskesmas, kepala desa, lurah, dan lembaga-lembaga mitra terus melakukan berbagai upaya untuk mengedukasi masyarakat agar tidak buang air besar sembarangan.
Ihktiar tanpa lelah ini pun akhirnya membuahkan hasil di tahun 2022. Pada tanggal 22 januari 2022, bertepatan dengan hari ulang tahun Kabupaten Sumbawa ke-63, Kabupaten Sumbawa menerima penghargaan dari Gubernur NTB sebagai kabupaten ODF.
“Alhamdulillah, pada hari ini Kabupaten Sumbawa kembali mendapat kesempatan dinilai oleh Kementerian Kesehatan RI untuk mendapatkan STBM Awards tingkat nasional. Tentu, ini menjadi pemacu semangat kami untuk terus berikhtiar, melanjutkan perjuangan ke jenjang selanjutnya, yakni menuntaskan 5 pilar STBM,” ujar Bupati
Selanjutnya di tahun 2023 mendatang, lanjut Bupati, pemda menargetkan Kabupaten Sumbawa dapat diverifikasi sebagai kabupaten STBM. Tentunya dengan didukung komitmen anggaran baik dari APBD, APBDes maupun sumber-sumber lain untuk percepatan penuntasan 5 pilar STBM.
“Terakhir, kami berharap dengan adanya penilaian STBM Awards tingkat nasional ini, semakin memotivasi kami untuk lebih serius lagi dalam mewujudkan Kabupaten Sumbawa sebagai kabupaten STBM. Kami tidak hanya mengejar piala atau piagam penghargaan, namun yang lebih penting adalah perilaku hidup bersih dan sehat itu dapat menjadi budaya serta kebiasaan yang melekat pada keseharian masyarakat Kabupaten Sumbawa,” pungkasnya.
Kegiatan penilaian ini juga turut dihadiri Asisten Pemerintahan dan Kesra, Kepala Badan Perencanaan, Penelitian dan Pengembangan Daerah Kabupaten Sumbawa, Sekretaris Dinas Kesehatan Sumbawa, Camat Lape, Kabid Perencanaan Sumber Daya Manusia dan Sosial Budaya Bappeda, Kepala Bagian Tata Usaha Kemenag, Perwakilan Forum Disabilitas, Perwakilan Dinas PUPR, serta Perwakilan Plan Indonesia. (PS)