SUMBAWA – Merebaknya Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) pada ternak telah mempengaruhi perekonomian daerah. Hal ini disampaikan Bupati Sumbawa, Des. H. Mahmud Abdullah dalam sambutannya diperingatan Hari Kesaktian Pancasila, di halaman Kantor Bupati, Senin (3/10).
Bupati yang biasa disapa Haji Mo’ ini mengatakan, karena PMK potensi pendapatan daerah menyusut. Begitu juga mempengaruhi pendapatan peternak. “Dampak PMK sangat berpengaruh pada perekonomian daerah, baik itu pada hilangnya potensi pendapatan daerah maupun bagi peternak,” ujarnya.
Diberitakan sebelumnya, target pendapatan daerah dari sektor peternakan ditahun 2022 ini sebesar Rp 1,9 miliar. Namun hingga kini baru terkumpul sekitar Rp 500 juta.
Untuk memerangi PMK, Pemda Sumbawa telah memperoleh bantuan dari Dana Alokasi Khusus (DAK) sebesar Rp 10,6 miliar. Selain itu telah dialokasikan dari Dana Tak Terduga (DTT) sebesar Rp 341 juta untuk pengadaan obat-obatan.
Di Sumbawa sendiri berdasarkan data PMK Crisis sebanyak 9431 ternak terjangkit. Dari jumlah itu sebanyak 7.353 telah sembuh, 14 ekor mati dan 19 ekor dipotong paksa. Sebanyak 91.940 ternak telah divaksin dari jumlah ternak sebanyak 300 ribu lebih. (PS)