SUMBAWA – Air adalah sumber kehidupan dan tanggungjawab semua pihak. Untuk menjaga kelestariannya tentu itu bukan saja tugas PLAN dan pemerintah daerah.
Hal itu disampaikan Bupati Sumbawa, diwakili Asisten Perekonomian dan Pembangunan Sekretaris Daerah, Lalu Suharmaji Kertawijaya, ST., saat membuka secara resmi kegiatan “Riset Aksi Manajemen Sumber Daya Air Terpadu Workshop 4 dan 5”, hasil kerjasama Yayasan PLAN Indonesia dengan Pemerintah Kabupaten Sumbawa, Rabu (12/10).
Kegiatan yang diselenggarakan di Aula Samawa Grand Hotel ini, juga turut dihadiri oleh Ketua Forum PSDAT Sumbawa, Camat Sumbawa, Kepala Bidang Diskominfotik, Kepala Bagian Administrasi Pembangunan Setda Sumbawa, perwakilan Universitas Sumbawa dan Universitas Teknologi Sumbawa, serta seluruh tamu undangan workshop.
Untuk diketahui PSDAT merupakan bagian dari pelaksanaan program Sanitasi Total Berbasis Masyarakat yang Berkesetaraan Gender dan Inklusi Sosial (STBM GESI). Kegiatan ini telah dimulai sejak Oktober 2021 lalu, dan berakhir bulan Agustus 2022 kemarin, melalui kerjasama dengan Monas University Australia.
Dikatakan Bupati, tahun ini Sumbawa mendapat hujan lebih awal di banding tahun-tahun sebelumnya. Ini menurutnya, merupakan anugerah yang diberikan Tuhan kepada Kabupaten Sumbawa.
Kendati demikian, beberapa waktu yang lalu, salah satu kecamatan yang ada di Kabupaten Sumbawa, yakni Kecamatan Lunyuk, dilanda banjir. “Ini PR untuk kita semua, bagaimana agar kondisi seperti ini bisa kita tanggulangi, sehingga curah hujan yang turun terus-menerus tidak mengakibatkan banjir diberbagai tempat.” ujar Haji Mo’ sapaan akrab bupati.
Dikesempatan itu, Haji Mo’ mengapresiasi dan mendukung pelaksanaan riset aksi manajemen sumber daya air terpadu workshop 4 dan 5 ini. “Semoga seluruh harapan yang kita tuangkan dalam kegiatan ini bisa membuahkan hasil yang baik bagi Kabupaten Sumbawa,” harapnya. (PS)
