SUMBAWA – Musakara Rea Lembaga Adat Tana Samawa (LATS) akan digelar 28–30 Oktober 2022 mendatang. Diperkirakan pada Musakara kali ini, bakal lebih semarak. Selain mendatangkan sejumlah tokoh nasional Musakara Rea ini dimeriahkan dengan kegiatan Festival Seni Budaya dan Bazaar UMKM.
Ketua Panitia Musakara Rea, Syukri Rahmat, S.Ag, Selasa (27/9) mengatakan bahwa Musakara Rea LATS 2022, untuk memilih dan menetapkan kepengurusan LATS untuk masa khidmat 2022-2027, maupun evaluasi dan menetapkan program kerja.
Musakara ini juga menjadi ajang diskusi dan kajian para tokoh beserta pengurus LATS yang tersebar di 32 kecamatan pada dua kabupaten, yakni LATS Kabupaten Sumbawa dan LATS Kamutar Telu, ditambah dengan peserta peninjau dari Forum Komunikasi Lintas Etnis (FKLE) Kabupaten Sumbawa untuk merumuskan berbagai konsep strategis upaya pelestarian, penguatan dan pengembangan nilai-nilai budaya Samawa dalam proses pembangunan berbangsa dan bertanah air. Di samping, memantapkan kembali pola dasar grand strategy masa depan Samawa dalam mewujudkan masyarakat yang religius, modern dan demokratis.
“Kami dari panitia, bersama seluruh pengurus LATS di Kabupaten Sumbawa dan Sumbawa Barat, telah mendesain pola Musakara Rea 2022 agar berjalan dengan baik, sekaligus menghasilkan suatu produk yang mencerdaskan sekaligus memberikan kemaslahatan bagi pembangunan demi terjaganya kerik salamat tau ke Tana Samawa,” kata Syukri Rahmat yang juga Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Sumbawa.
Untuk tokoh nasional yang hadir dalam Musakara nanti, Dea Guru Syukri—panggilan Sekretaris Majelis Adat LATS ini, menyebutkan beberapa nama besar. Di antaranya Prof. Dr. KH. Din Syamsuddin (tokoh nasional dan dunia), Taufik Rahzen (Budayawan dan Kurator Nasional), Prof. Dahlanuddin (Guru Besar Peternakan Universitas Mataram dan Adjunct Professor University of New England Australia dan Scientific for Science, Sweden), Dr. Erwin Fahmi (Dosen dan Peneliti di Universitas Tarumanagara Jakarta, Directors and Commissioners at Varios Companies Fortius Corporation, Jakarta), Dr. Sahrul Bosang (Pakar dan Praktisi Ayam Ras), dan Ir. H. Badrul Munir MM (Direktur Eksekutif Regional Institute 104 dan Ketua Tim Pengembangan Kawasan Samota).
Tak hanya para tokoh, berbagai lembaga pemerintah dan Negara juga ikut ambil bagian dalam kegiatan tersebut. Seperti Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) untuk program mitigasi, dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) bersama stand-stand perbankan.
“Untuk Festival Seni Budaya dan kegiatan bazaar, dikoordinir oleh Pak Sutan Sahrir (Kabid Kebudayaan Dinas Dikbud Sumbawa) dan Pak Iwan Sofian (Camat Sumbawa). Alhamdulillah, terkoordinasi dengan baik, karena juga melibatkan teman-teman para generasi muda hebat kita di Sumbawa ini,” ujar Dea Guru Syukri.
Di bagian lain, Dea Guru Syukri melaporkan bahwa sebelum pembukaan Musakara Rea pada Sabtu (29 Oktober 2022), akan dilaksanakan upacara khusus di Hari Jum’at pagi (28 Oktober 2022). Upacara ini berlangsung sejak selesai shalat Subuh hingga sore hari.
Sepanjang hari itu digelar acara Bagonteng dari ibu-ibu di Lingkungan Istana Dalam Loka, Ramada dari Juru Ara, serta membunyikan lonceng di Bale Jam yang ada di depan Istana Sultan (Istana Baru). Setelah itu, Upacara Dzikir Liuk Dalam, sebagai bentuk memohon doa kerik salamat bagi Samawa dan Indonesia. Kemudian upacara menaikkan bendera kesultanan (Bendera Macan dan Bendera Lipan Api) di depan Istana Dalam Loka, untuk mendampingi Bendera Merah Putih.
Berlanjut di sore hari setelah shalat Asar, pawai peserta Musakara dari depan Istana Bala’ Kuning menuju Istana Dalam Loka. “Mohon doa restu dari seluruh masyarakat Sumbawa, semoga hajat besar ini dapat berjalan lancar dan sukses,” pinta Sekretaris Sultan Sumbawa ini. (PS)