MATARAM – Pembobolan sejumlah mesin ATM di Pulau Lombok, terungkap. Dua dari tiga pelaku berhasil dibekuk Tim Opsnal Dit Reskrimum Polda NTB di wilayah Jawa Barat. Kedua pelaku adalah warga Sumedang, Jawa Barat, berinisial AL (29) dan EH (40).
“AL diamankan di Sumedang, dan EH di Bogor,” ungkap Kapolda NTB, Irjen Pol Drs. Djoko Poerwanto saat konferensi pers di Command Center Polda NTB, Selasa (16/8).
Didampingi Dir Reskrimum Polda NTB Kombes Pol Teddy Rustiawan dan Kabid Humas Kombes Pol Artanto, Kapolda mengatakan terungkapnya kasus ini berawal dari laporan masyarakat. Tercatat ada 7 laporan polisi yang masuk ke Polda terkait pencurian uang di mesin ATM berbagai Bank di Lombok Timur, Lombok Tengah dan Kota Mataram.
Menindaklanjutinya, tim Polda bekerjasama dengan Bank NTB Syari’ah yang merupakan salah satu korban pencurian untuk melakukan penyelidikan. Rekaman CCTV di ATM yang berada di Rumah Makan Roso Reka Lombok Timur ini terungkap aksi para pelaku.
Awalnya pelaku melakukan penarikan dengan menggunakan kartu ATM milik salah seorang nasabah. Saat mesin terbuka, pelaku mengganjal dengan obeng lalu memasukan tongkat dari alumunium yang dapat disetel untuk memperpendek atau memperpanjang yang ujungnya dimodifikasi dengan ditempelkan semacam penjepit. Kemudian di bagian atas tempat pegangan tongkat terdapat tombol yang bisa ditekan sehingga jepitan di ujung tersebut bergerak merapat.
“Jepitan itulah yang berfungsi menjepit uang yang berada di ATM lalu ditarik dan uang pun berpindah ke tangan pelaku. Ini dilakukan berulang-ulang tergantung situasi ATM tersebut apakah dalam keadaan aman atau tidak,” jelas Kapolda.
Disebutkan, pelaku berjumlah tiga orang, 2 orang diamankan dan satunya masih diburu. Sedangkan barang bukti yang disita berupa 7 kartu ATM dari berbagai bank, mesin ATM, peniti, obeng, tongkat penjepit, lampu senter, serta pakaian yang dikenakan pelaku saat beraksi.
Kepada polisi, pelaku mengaku sudah membobol 21 mesin ATM yang tersebar di Pulau Lombok. Dari aksinya ini pelaku meraup uang sekitar Rp 75 juta. Para pelaku juga mengaku keahliannya membobol ATM ini setelah belajar dari rekannya yang pernah menjadi teknisi di salah satu perusahaan penyedia mesin ATM.
Selain Pulau Lombok, para pelaku sudah beraksi di Pulau Jawa dan Bali. Aksinya sudah berjalan lebih dari setahun, Namun sialnya mereka ditangkap ketika beraksi di NTB.
Sementara itu Nurul Hadi dari Bank NTB Syari’ah mengapresiasi kerja Polda NTB yang dapat mengungkap kasus pencurian uang di mesin ATM. Berkat kerja keras jajaran Polda NTB, para pelaku berhasil ditangkap dalam waktu tidak terlalu lama. (PS)