SUMBAWA – Sebanyak 15 desa di Kabupaten Sumbawa kini berstatus desa mandiri, 81 desa berstatus desa maju, 55 desa berkembang dan 6 desa masih tertinggal.
Data tersebut menunjukkan bahwa desa-desa di Sumbawa semakin maju dan mandiri. Sehingga menempatkan Kabupaten Sumbawa peringkat 113 dari 434 kabupaten/kota di Indonesia dalam Indeks Desa Membangun (IDM) 2022.
Hal ini mengemuka dalam ekspos Indeks Desa Membangun yang diselenggarakan Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Kabupaten Sumbawa, di Aula Kantor Bappeda, Kamis (7/7).
Untuk diketahui, Indeks Desa Membangun atau IDM merupakan indeks komposit yang dibentuk berdasarkan tiga indeks. Yakni indeks ketahanan sosial, indeks ketahanan ekonomi dan indeks ketahanan ekologi/lingkungan.
Indeks Desa Membangun digunakan pemerintah sebagai alat untuk mengukur status perkembangan suatu desa. Sehingga rekomendasi kebijakan yang diperlukan akan lebih tepat sasaran.
Bupati Sumbawa, Drs. H. Mahmud Abdullah, dalam sambutannya secara virtual mengatakan, data-data yang terangkum dalam IDM sangat bermanfaat dalam menentukan kebijakan pembangunan sehingga berjalan baik, terpadu, merata dan tepat sasaran.
Pada kesempatan itu, bupati juga meminta kepada seluruh stake holder untuk menyiapkan instrumen kebijakan berbasis data akurat. Termasuk data-data yang terangkum dalam Indeks Desa Membangun tahun 2022.
”Saya yakin perencanaan yang berbasis data yang akurat, terpadu dan berkesinambungan akan menghasilkan output yang tepat sasaran guna terwujudnya Sumbawa yang gemilang dan berkeadaban,” kata bupati.
Hal senada juga disampaikan Asisten Pemerintahan dan Kesra, Varian Bintoro. Dikatakannya, data-data yang digunakan dalam menentukan IDM menjadi bagian untuk penyusunan program pemerintah daerah. Seperti stunting dan kabupaten layak anak.
Dia menyinggung 6 desa yang masih berstatus desa tertinggal. Ini akan menjadi perhatian serius agar tidak ada lagi desa tertinggal di Kabupaten Sumbawa.
Menurutnya, ada beberapa hal yang harus diatasi untuk meningkatkan status dari desa tertinggal jadi desa berkembang, maju dan mandiri. Yaitu indeks ketahanan sosial, ketahanan ekonomi dan indeks ketahanan lingkungan.
”Fokus kita saat ini adalah bagaimana 6 desa tertinggal tersebut bisa ikut berkembang seperti desa-desa lainnya,” ujar Varian Bintoro. (PS)