SUMBAWA – Penulis sekaligus Duta Baca Indonesia, Heri Hendrayana Harris atau lebih dikenal Gol A Gong menggelar safari literasi ke Nusa Tenggara Barat (NTB). Kegiatan berlangsung sejak 21 Februari 2021 hingga 8 Maret 2022 mendatang.
Safari yang bertujuan untuk meningkatkan semangat literasi itu meliputi beberapa kegiatan. Mulai dari pelatihan menulis inspiratif, pelatihan videografis, talkshow, penerbitan buku mandiri (Self publishing), temu penulis dan sastrawan hingga kemah literasi.
Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi NTB, Julmansyah, S.Hut, M.AP, mengatakan, sejak dimulai pada 21 Februari lalu, tim safari literasi telah berkunjung ke 16 titik meliputi sejumlah kabupaten kota di NTB. Seperti Kota Mataram, Lombok Timur, Kabupaten Sumbawa dan terakhir di Bima.
Di Kabupaten Sumbawa, tim safari literasi dijadwalkan mendatangi sejumlah SMA/SMK Negeri, pondok pesantren, termasuk perguruan tinggi seperti Universitas Teknologi Sumbawa (UTS), komunitas guru penggerak dan Perpustakaan Pinggir Kali (Pupinka) di Kelurahan Bugis.
”Sebelumnya di Mataram di beberapa titik, ke Sembalun ketemu komunitas literasi di Sembalun. Forum TBM di Selong dan komunitas Ijo Balit. Nyeberang ke Sumbawa dan hari ini di SMKN 1 Sumbawa,” ungkap Julmansyah di sela-sela kegiatan Safari Literasi Duta Baca Indonesia di SMKN 1 Sumbawa, Selasa (1/3).
Menurut Julmansyah, safari literasi ini merupakan salah satu upaya untuk menggenjot minat baca serta meningkatkan indeks literasi masyarakat di NTB. Mengingat tingkat indeks pembangunan literasi masyarakat di NTB tahun 2021 berada pada peringkat 10 nasional. Peringkat tersebut memang meningkat bila dibandingkan tahun 2020 lalu, dimana NTB berada pada posisi 14 nasional.
”Berdasarkan data indeks pembangunan literasi masyarakat yang dikeluarkan Perpustakaan Nasional di tahun 2020 lalu, NTB berada pada peringkat 14 dari 34 provinsi di Indonesia. Tahun 2021 di peringkat 10 dari 34 provinsi di Indonesia. Semakin meningkat,” sebutnya.
”Dengan safari ini, kami menstimulus, memotivasi sekolah, komunitas (literasi) untuk terus dan meningkatkan gemar membaca. Meningkatkan jumlah buku yang ditulis termasuk meningkatkan jumlah penulis-penulis lokal di NTB,” imbuhnya.
Wakil Bupati Sumbawa sekaligus Bunda Literasi Kabupaten Sumbawa, Dewi Noviany, S.Pd, M.Pd, mengapresiasi seluruh rangkaian kegiatan Duta Baca Indonesia pada safari literasi di Kabupaten Sumbawa. Ia berharap, safari literasi ini dapat memberi dampak langsung terhadap pertumbuhan minat baca masyarakat Sumbawa.
Wabup menyadari, tantangan terbesar dalam meningkatkan budaya literasi adalah rendahnya minat baca masyarakat. Di Kabupaten Sumbawa, Wabup menyebut indeks literasi masyarakat masih berada pada kategori rendah, yaitu hanya 5,17 sehingga perlu dilakukan intervensi yang memadai.
”Pemda Sumbawa sangat mengapresiasi kegiatan ini karena rata-rata daya baca kita hanya 5,17 persen. Ini sangat kecil sekali,” ujar Wabup dalam sambutannya.
Pemerintah daerah, kata Wabup, terus berkomitmen untuk meningkatkan indeks literasi masyarakat di Kabupaten Sumbawa. Hal itu juga telah dituangkan dalam salah satu misi pemerintahan Mo-Novi, yaitu mewujudkan Sumbawa sehat dan cerdas melalui peningkatan derajat pendidikan dan kesehatan.
Oleh sebab itu, ke depan Wabup menargetkan terjadi peningkatan indeks literasi masyarakat menjadi kategori sedang bahkan sampai dengan kategori tinggi.
”Saat ini anak-anak banyak terhipnotis dengan HP, Tik Tok, selfi, ketika menulis dan membaca, idenya buntu. Sehingga perlu petunjuk dari Duta Baca Indonesia. Agar aktifitas menulis dan membaca bukan hal yang memberatkan bagi siswa,” harapnya.
Sementara itu, Duta Baca Indonesia, Gol A Gong, mendorong para pegiat pendidikan khususnya para guru untuk menjadi penulis-penulis handal. Ia berjanji akan memfasilitasi penerbitan buku hasil tulisan para guru di Kabupaten Sumbawa. (PS)