iklan

Momen HUT TAGANA Propinsi, 244 Sahabat TAGANA se KSB Dikukuhkan

SUMBAWA BARAT – Hari Ulang Tahun Taruna Siaga Bencana (TAGANA) ke-18 tingkat Provinsi NTB pada Tahun 2022 ini dipusatkan di Kabupaten Sumbawa Barat (KSB). Dalam momen tersebut seluruh anggota TAGANA dari Kabupaten/Kota di NTB hadir. Kegiatan yang berlangsung selama tiga hari, 25 sampai 27 Maret ini, diawali dengan Apel Siaga pada Jumat (25/3) sore.

Bupati Kabupaten Sumbawa Barat yang diwakili Sekdis Sosial, Burhan Daeng Mangago S.Pi., M.Si, mengucapkan selamat datang kepada Tagana dari kabupaten kota di NTB. Ia menyampaikan terima kasih dan apresiasi atas ditunjuknya KSB sebagai tuan rumah pelaksanaan HUT TAGANA tingkat Provinsi NTB.

Dikatakan Sekdis, HUT TAGANA di KSB ini terbilang berbeda dari kegiatan serupa tahun tahun sebelumnya. Bertepatan dengan HUT ini dikukuhkan 244 orang Sahabat Tagana dari 8 kecamatan dan 65 desa se KSB. Ini jadi yang terbanyak di seluruh Indonesia.

Selain menjadi bagian dari Tagana dalam menangani bencana, Sahabat Tagana juga akan berkolaborasi dengan agen PDPGR atau Agen Gotong Royong. Sinergitas atau kolaborasi ini merupakan instruksi langsung Bupati KSB mengingat upaya mengantisipasi dan menangani bencana menjadi sangat penting karena menyangkut tindakan kemanusiaan dan meminimalisir resiko bencana.

Baca Juga:  Korban Kebakaran Musuk Butuh Terpal, Tagana Koordinasikan ke BPBD

“Tidak mudah untuk mendorong dan mengajak mereka menjadi sahabat Tagana. Semoga ini menjadi contoh di Kementerian Sosial untuk diadopsi di seluruh Indonesia,” ujarnya.

Koordinator Tagana Propinsi NTB, Dedi Susanto, S.Pd.I., yang ditemui usai Apel Siaga mengatakan, HUT TAGANA tahun ini bertema “Mengabdi untuk Masyarakat Menuju NTB Gemilang”. Meski dalam masa pandemi dan anggaran yang terbatas, kegiatan tersebut berlangsung khidmat dan diikuti semua anggota TAGANA dari 10 kabupaten/kota di NTB.

Untuk memeriahkan HUT tahun ini, digelar berbagai lomba. Di antaranya Lomba Pasang Tenda. Lomba bongkar pasang tenda keluarga ini diikuti 10 peserta dari masing masing kontingen. Kemudian Lomba Manajemen Shelter. Hal yang perlu diperhatikan dalam manajemen shelter, sebut Dedi, adalah peralatan dan perlengkapan seperti layout, direktori, dan jadwal piket.

Baca Juga:  Anggota DPD RI Mengaku Prihatin Dengan Kondisi Museum Sumbawa 

Selanjutnya, Lomba Yel Yel Tagana dan diakhiri Santiaji di malam puncak nanti pada 27 Maret. “Semua pelaksanaan kegiatan ini tetap berpegang pada semangat Tagana, one comand, one role, one corp (satu komando, satu aturan dan satu perintah),” pungkasnya. (PS)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *