SUMBAWA – Dinas Kesehatan (Dikes) Kabupaten Sumbawa, mencatat sebanyak 45 kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) terjadi selama bulan Januari 2022.
Kepala Dinas Kesehatan (Dikes) setempat, melalui Kabid Pencegahan Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan (P3PL), H. Syarif Hidayat, SKM, MPh, menyebut, Kecamatan Sumbawa menjadi daerah yang paling tinggi kasus yang disebabkan oleh gigitan nyamuk Aedes Aegypti tersebut.
Disusul Kecamatan Moyo Utara, Moyo Hilir, Unter Iwis dan Lenangguar. “Karena lingkungan yang kurang bersih, jadi demam berdarah ini dia berkembang di tempat yang justru ada penampung air nya,” kata H. Sarif, Jum’at (28/01/2022).
Kasus DBD Kabupaten Sumbawa diprediksi akan terus meningkat. Peningkatan kasus biasa terjadi pada puncak musim penghujan. Trennya 3 tahun terakhir terjadi di bulan Februari.
Sebagai langkah antisipasi, Dikes akan menggencarkan sosialisasi melalui jejaring yang ada di kecamatan seperti Puskesmas. Mengimbau kepada masyarakat untuk menjaga lingkungan dengan melakukan kegiatan gotong royong minimal sekali seminggu.
Masyarakat juga diingatkan untuk melakukan gerakan 3M. Gerakan 3M meliputi menutup tempat-tempat penampungan air supaya nyamuk tidak bisa berkembang. Menguras air yang tersimpan seminggu dua kali.
Kemudian mengubur barang-barang bekas yang sekiranya dapat menampung air. ”Itu menjadi satu-satunya jalan yang bisa kita lakukan agar dapat menekan angka kasus DBD,” ujarnya.
Selain itu, Dikes juga gencar melakukan fogging untuk membunuh nyamuk dewasa. ”Fogging tidak dapat membunuh jentik nyamuk. Maka perlu dilanjutkan dengan gerakan 3M sebagai antisipasi untuk menekan angka kasus DBD,” pungkasnya. (PS)