SUMBAWA – Bupati Sumbawa, Drs H Mahmud Abdullah, menyampaikan apresiasi atas terselenggaranya Festival Film Sumbawa 3 (FFS #3), dan menyampaikan dukungannya. Hal itu disampaikan Bupati Sumbawa, dalam sambutannya pada malam Awarding Night FFS-3, yang berlangsung di Pelataran Studio Kreatif Sumbawa Cinema Society – Kronik Sumbawa, Lingkungan Bukit Harapan, Samapuin, Minggu (28/11/2021).
Hajo Mo, sapaan akrab Bupati Sumbawa, mengaku cukup terkejut bahwa Festival Film Sumbawa ini sudah yang ketiga kali diselenggarakan di Sumbawa.
Menurutnya, kegiatan tersebut sangat baik untuk membentuk potensi dan bakat khsusunya generasi muda Sumbawa, serta menjadi pionir dalam mempromosikan daerah Sumbawa di kancah yang lebih luas. Haji Mo, juga berjanji akan memberi dukungan untuk diadakan Festival Film Sumbawa yang keempat di tahun 2022.
Sebelumnya, Ketua Dewan Kesenian Kabupaten Sumbawa, Ir. Iskandar D EcDev dalam sambutannya menyampaikan untuk dapat memperhatikan perkembangan dunia digital saat ini, tema Perempuan, Alam dan Ketahanan Budaya ini diambil agar bisa bersanding dengan film-film lainnya. Dapat menarik minat orang luar untuk berkunjung dan berharap agar kegiatan ini terus berlanjut dan menjadi modal bagi para pemula.
Untuk diketahui bahwa Festival Film Sumbawa 3 (FFS-3), dengan tema ‘Perempuan, Alam, dan Ketahanan Budaya’ telah diselenggarakan selama 2 bulan, dimulai dari tanggal 9 Oktober hingga 28 November 2021.
Setelah melalui serangkaian program yang panjang, akhirnya diselengarakan acara Malam Penganugerahan (Awarding Night) sebagai program penutup FFS-3.
Awarding Night merupakan kegiatan pemberian piagam penghargaan kepada tiga film pendek sebagai Penerima Fasilitasi Produksi Film Pendek 2021, yang merupakan salah satu program unggulan FFS-3.
Ketiga film pendek tersebut adalah ‘Selembar Kertas’, film fiksi pendek yang disutradarai oleh Harsa Perdana, mahasiswa FIKOM UTS angkatan 2019, kemudian ‘Mengalir’, film dokumenter pendek karya Tiara Dwi Aryanti, siswa SMA Negeri 2 Sumbawa, yang juga merupakan alumni Kompetisi Film Pelajar FFS 2020 dan ‘Baseme’ Skincare Perempuan Sumbawa”, sebuah dokumenter pendek karya Indri Ardianti, mahasiswa Universitas Samawa (UNSA) angkatan 2021.
Direktur Festival Film Sumbawa, Yuli Andari Merdikaningtyas, MA, dalam kesempatan itu menyampaikan bahwa ketiga film tersebut diawali oleh sebuah ide cerita yang dikembangkan dan didampingi proses produksinya untuk menjadi sebuah film pendek yang layak ditayangkan kehadapan khalayak.
“Kekuatan cerita ketiga film ini karena mengangkat fenomena sosial dan pengetahuan lokal masyarakat Sumbawa, sehingga layak diproduksi,” ujarnya.
Selain Program Fasilitasi Produksi Film Pendek, FFS-3 juga memiliki program Kompetisi Film Dokumenter Pendek Pelajar se Kabupaten Sumbawa, yang merupakan program yang bertujuan mencari talenta-talenta muda di bidang perfilman di Sumbawa sehingga ekosistem perfilman dapat tumbuh di daerah lain, tidak hanya berpusat di Jakarta atau Yogyakarta yang merupakan barometer perfilman Indonesia.
Dari kompetisi itu jelasnya, keluar 4 judul film yang terdiri dari 3 film yang dinilai oleh juri dan 1 film favorit hasil Voting On The Spot dan jumlah dengan nilai tertinggi hasil like di sosial media FFS-3 yaitu Instagram, Fan Page Facebook, dan Youtube Channel Festival Film Sumbawa. Keempat juara katanya, akan mendapatkan uang tunai sebesar Rp 4 juta hingga Rp 1 juta rupiah dan mendapatkan Mangkar Award yaitu Mangkar Bulaeng (Juara 1), Mangkar Salaka (Juara 2), Mangkar Gelang (Juara 3), serta Mangkar Kaloko (Juara Favorit). Gelar-gelar tersebut yang disematkan kepada para pemenang Festival Film Sumbawa memiliki nilai filosofinya sendiri.
Mangkar sendiri jelasnya, dalam bahasa Sumbawa memiliki arti alat pecutan dalam kegiatan Barapan Kebo, dengan begitu memberikan makna bahwa melalui ajang festival ini diharapkan bisa memacu kreatifitas generasi muda Sumbawa agar tercipta ekosistem perfilman di daerah, khususnya di Sumbawa.
Pada tahun ini tim dari 3 sekolah terpilih mendapatkan nominasi, yakni Juara 1 diraih oleh SMAN 1 Sumbawa dengan judul film ‘Barodak’, Juara 2 diraih oleh SMAN 3 Sumbawa dengan judul film ‘Kre Alang’, kemudian juara 3 diraih oleh SMAN 4 Sumbawa dengan judul film ‘Sana’. Adapaun juara favorit yang ditentukan dari hasil akumulasi jumlah like di tiga akun Festival Film Sumbawa (Instagram, Youtube, dan fanpage) ditambah dengan voting secara offline di lokasi pemutaran, kategori favorit ini sendiri diraih oleh SMAN 1 Sumbawa, dengan judul ‘Barodak’. (PS)