iklan

Tak Hanya jadi Lokasi Studi, Hotel Lotus SMKN 1 Sumbawa Bisa Datangkan Cuan

SUMBAWA – Tak banyak yang tau kalau SMK Negeri 1 Sumbawa, ternyata memiliki hotel. Namanya hotel Lotus. Bangunannya terletak di sebelah timur sekolah.

Lotus merupakan kepanjangan dari Lokasi Studi Siswa. Nama Lotus juga diambil dari nama bunga yang berkhasiat menjaga kecantikan.

Kepala SMK Negeri 1 Sumbawa, Jayadi, S.Pd, M.Pd, mengungkapkan, hotel Lotus di sekolahny sudah ada sejak tahun 2020 lalu. Selain sebagai lokasi studi siswa, hotel ini juga dijadikan aset berharga yang mampu mendatangkan cuan.

Hotel Lotus SMKN 1 Sumbawa, terdiri dari 12 kamar dengan fasilitas standar industri. Harganya bervariasi mulai dari Rp 250.000 hingga Rp 500.000 per malam. Untuk pemesanan, bisa langsung mendatangi hotel atau menghubungi kontak person yang tersedia.

Ke depan, pemesanan hotel Lotus akan lebih dipermudah. Pihak sekolah saat ini sedang menyiapkan sebuah aplikasi khusus yang bisa berfungsi untuk melayani pelanggan. ”Aplikasinya lagi kita update. Jadi nanti kalau ada yang mau mesan kamar untuk menginap, tinggal klik aja aplikasinya,” terang Jay, sapaan akrabnya, Selasa (09/11/2021).

Baca Juga:  Lolos Seleksi, Kepala SMAN 2 Sumbawa Dikontrak Jadi Kepsek di Malaysia  

Hotel Lotus memiliki management tersendiri. Pengelolanya terdiri dari guru dan siswa setempat. ”Ada managemen sendiri, ada guru pembimbing ada siswa juga di situ. Jadi kita membuka ruang bagi siswa memahami dunia kerja. Kompetensi gurunya juga sedang kita tingkatkan. Sekarang ini ada dua guru magang selama sebulan di hotel di Mandalika,” ujar mantan Kepala SMKN 3 Sumbawa ini.

Hingga sejauh ini, jumlah tamu hotel Lotus belum seramai hotel-hotel pada umumnya. Dalam seminggu terkadang hanya dua hingga tiga kali. Tamu yang memilih bermalam di hotel Lotus pun beragam. Ada yang dari Mataram, ada juga tamu dari Jakarta.

Baca Juga:  Meriahkan HGN dan HUT PGRI, SMKN 3 Sumbawa Gelar Lomba Hingga Talk Show Literasi

Pemasaran hotel Lotus memang belum begitu maksimal. Pihak sekolah masih menunggu perubahan status sekolah menjadi SMK BLUD. Dengan begitu, produk dapat dipasarkan dengan leluasa dan legal. ”Akan mengarah ke BLUD. Dari segi kompetensi, semuanya bisa berproduksi,” pungkasnya. (PS)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *