MATARAM – Jenazah DES dan AF yang hanyut di sungai Jangkuk, Desa Buwun Sejati, pada Kamis 4 November 2021 lalu, akhirnya berhasil ditemukan. Korban ditemukan di Pantai Ampenan dalam kondisi meninggal dunia, Sabtu (06/11/2021) pagi.
Korban yang berusia 17 tahun dan masih berstatus pelajar ini, merupakan warga Lingkungan Karang Bata, Kelurahan Abian Tubuh Baru, Sandubaya, Kota Mataram.
Jasad korban pertama kali temukan oleh seorang nelayan yang sedang memancing di sekitar pantai sekitar pukul 07.30 Wita. Tidak jauh dari penemuan korban DES, jasad AF (17) juga ditemukan dalam kondisi terapung.
Kapolsek Ampenan, AKP Ricky Yuhanda, S.I.K., membenarkan penemuan tersebut.
Kedua korban ini sebut Kapolsek, termasuk dari tiga korban yang hilang di Sungai Kali Jangkuk, Desa Buwun Sejati. “Satu korban lainnya sudah ditemukan. Yang dua inilah yang hanyut ke laut,” kata Ricky.
Ricky mengatakan, kedua mayat pelajar itu sudah dievakuasi oleh tim Bazarnas Mataram ke Lembar, Lombok Barat.
“Dievakuasi ke Lembar, Lombok Barat karena lebih dekat dengan lokasi temuan. Nanti dari Lembar, keduanya akan dibawa langsung ke RS Bhayangkara untuk dilakukan pemeriksaan, selanjutnya kedua korban diantar ke rumah duka masing-masing ,” ungkap Kapolsek.
Seperti diberitakan sebelumnya, empat remaja hanyut terseret arus sungai Jangkok di Taman Wisata Alam Tibu Atas, Desa Buwun Sejati, Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat, pada Kamis 4 November lalu, sekitar pukul 12.00 Wita.
Satu korban selamat, satu lainnya ditemukan meninggal dunia. Sedangkan dua lainnya hilang. Korban meninggal dunia atas nama Ayat (17), sedangkan korban yang berhasil diselamatkan dalam kondisi pingsan bernama Umam (17). Sementara dua korban yang masih dalam pencarian, yakni Erik (17), dan Andre Firmansyah (20).
Seluruh korban berasal dari Lingkungan Karang Bata, Kelurahan Abian Tubuh, Kota Mataram.
Peristiwa bermula dari 10 orang remaja datang berwisata di Taman Wisata Alam Tibu Atas, Dusun Batu Asak, Desa Buwun Sejati, Kecamatan Narmada, Lombok Barat, pada Kamis 4 November lalu, sekitar pukul 11.50 Wita.
Dari 10 orang tersebut, empat orang mandi di air terjun sungai, namun keempat remaja itu terseret arus sungai yang tiba-tiba datang seperti air bah.
Kantor SAR Mataram, mendapat laporan peristiwa tersebut dari salah seorang anggota TNI Angkatan Darat, pada pukul 12.50 Wita.
Berdasarkan laporan tersebut Kepala Kantor SAR Mataram, Nanang Sigit PH, mengerahkan tujuh orang personel untuk membantu upaya pencarian dua orang korban. (PS)