SUMBAWA – SMK Negeri 1 Sumbawa terus berbenah. Berbagai fasilitas terus diperbaiki. Salah satunya, memperbaiki tampilan dapur Kompetensi Keahlian Tata Boga, menjadi standar industri. Dengan begitu, siswa akan merasakan suasana belajar seperti berada di dunia industri. ”Lagi kita buat. Semoga Desember nanti sudah bisa dipakai,” ungkap Kepala SMK Negeri 1 Sumbawa, Jayadi, SPd, MPd, saat ditemui, Selasa (09/11).
Setelah memenuhi standar industri, kata dia, maka tata letak peralatan dan bahan dengan sendirinya mengacu ke standar industri. Alat-alat berstandar industri saat ini memang sudah dimiliki sekolahnya. Namun, penataan letak peralatan dan bahan dengan kondisi sekarang belum memberikan cukup keleluasaan. “Kalau alatnya kita sudah punya. Tinggal tampilan dapurnya perlu kita permak, supaya peralatan dan bahannya tertata sesuai standar industri,” ujarnya. Kan kita harus bisa memberikan suasana yang nyaman, supaya proses bekerja dan belajarnya seperti di dunia industry,” ujarnya.
Menurutnya, ada banyak keuntungan yang didapat ketika fasilitas serba standar industri. Di antaranya, kompetensi siswa diyakini meningkat. Dengan peningkatan kompetensi, maka jumlah serapan lulusan dalam Dunia Usaha dan Industri (DUDI) pun dipastikan melonjak. ”Ketika sudah standar industri, keuntungannya, jadi kompetensi anak semakin baik. Peluang kerja juga lebih banyak. Lulusan kita nanti juga bisa menjadi wira usaha,” terangnya.
Tak hanya itu, salah satu sekolah kejuruan dalam Kota Sumbawa ini, juga melakukan penataan fisik dan lingkungan sekolah. Mulai dari perluasan lahan parkir, hingga menata lingkungan sekolah agar enak dipandang mata.
Sekolahnya lanjut mantan Kepala SMKN 1 Lopok ini, juga membentuk kelompok anti perundungan (Bullying). Kelompok tersebut terdiri dari 30 siswa. Mereka bertugas untuk menyosialisasikan bahaya perundungan kepada siswa lain di sekolah. ”Sudah kita latih, kerjasama dengan UNRAM jurusan pariwista. Sudah seminggu yang lalu,” tambahnya.
Dengan hadirnya kelompok anti perudungan ini, diharapkan tidak ada lagi kekerasan dan bullying di sekolah. Baik antara guru dengan murid, maupun antara murid sesama murid. ”Semua SMK PK (Pusat Keunggulan) diminta membuat gerakan anti perundungan. Untuk menangkal hal-hal negatif terhadap perkembangan teknologi,” tandasnya. (PS)