SUMBAWA – Sejak dilantik tanggal 10 September 2021 lalu, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Kabupaten Sumbawa, Dr Muhammad Ikhsan Safitri, MSi, mengaku menemukan sejumlah fenomena menarik saat turun langsung ke lapangan meninjau sejumlah sekolah dibeberapa lokasi. Salah satunya, di SMP Negeri 3 Lunyuk di wilayah Jelapang Kecamatan Lunyuk.
Bangunan fisik sekolah ini menurutnya, masih bagus. Namun, anehnya jumlah siswanya setiap tahun selalu berkurang. Masalah ini sempat ia tanyakan kepada guru-guru di sana.
Ternyata, siswa di wilayah setempat lebih berminat untuk melanjutkan pendidikannya di sekolah swasta, ketimbang sekolah umum atau sekolah negeri. Baginya, itu bukanlah masalah. Yang penting mereka tetap mau bersekolah.
“Ketika siswanya berkurang tapi tidak mau sekolah, nah itu yang bahaya. Mereka kan hanya pindah saja. Yang penting tetap bersekolah,” ujarnya.
Bergesernya minat siswa yang lebih memilih sekolah swasta, bukan karena kualitas dan mutu di sekolah umum kurang baik.
Mantan Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Kabupaten Sumbawa ini, justru menilai itu merupakan sebuah proses alami.
“Jangkankan di desa, di kota saja banyak yang berbondong-bondong ke sekolah swasta, meski biayanya cukup mahal. Kalau ini sepertinya berlaku teori dimana ada gula, di situ pasti semut berdatangan,” ungkapnya.
Pemerintah sebagai regulator, kata dia, harus mampu mengatur hal itu. Contohnya, menyangkut distribusi tenaga guru. Distribusinya harus dilakukan secara proporsional. Jangan sampai ada guru yang menumpuk di satu sekolah, sementara sekolah lainnya justru mengalami kekurangan.
Untuk mengembalikan minat siswa melanjutkan pendidikannya di SMPN 3 Lunyuk ini, Kadis Dikbud menegaskan, sudah menemukan formula yang bisa dijadikan solusi. Di sekolah tersebut akan dibangun semacam kelas ekskul untuk memperkuat aktifitas siswa di sana.
Dengan banyak kegiatan, siswa tidak akan merasa jenuh dengan metode belajar klasik yang berlaku saat ini. “Ini upaya yang sedang kita bangun agar sekolah itu tetap eksis. Kita akan perkuat SMPN 3 Lunyuk ini, supaya gedung sekolahnya tidak terkesan mubazir,” tandasnya.
Yang pasti lanjutnya, dimana pun sekolah itu berada, dipelosok sekalipun sepanjang ada proses Kegiatan belajar Mengajar (KBM), ada guru, ada siswa walaupun kecil tetap pemda dalam hal ini Dinas Dikbud Sumbawa, perhatikan. “Semuanya harus punya peluang yang sama untuk mengenyam pendidikan yang berkualitas. Ini prinsip kami,” pungkasnya. (PS)