SUMBAWA – Sebagian besar masyarakat Sumbawa, tentunya sudah mengenal sosok Drs. Mohamad Ansori. Begitu pula dengan masyarakat di Dusun Prajak Desa Batu Bangka.
Meski bukan penduduk asli di wilayah tersebut, namun sosok Politisi Gerindra ini, sudah begitu akrab di mata masyarakat setempat.
Lihatlah, ketika pria yang menapaki karir sebagai pengusaha ini menyambangi pemukiman masyarakat dusun di wilayah Kecamatan Moyo Hilir tersebut, Minggu (12/09), usai membuka Festival Balap Sampan yang disposorinya.
Kehadiran Wakil Ketua I DPRD Kabupaten Sumbawa, di tengah-tengah masyarakat ini disambut begitu antusias. ”Pak Ansori masih ingat saya. Mampir ke rumah pak,” kata salah seorang ibu-ibu rumah tangga.
Sesaat kemudian, teriakan ibu-ibu memanggil nama Ansori terdengar. Bos rokok PS itu seakan tak asing bagi mereka. Bahkan, diantaranya tak sungkan-sungkan menawarkan sejumlah barang dagangan mereka.
”Pak Ansori mau makan donat. Pak Ansori beli ikan,” kata salah seorang pedagang, Siti Rafiah, diiringi tawaran emak-emak lainnya dengan begitu akrab.
Dengan senyum khasnya, Ketua Majelis Pembina Cabang PMII Sumbawa ini, langsung menghampiri dan membeli dagangan mereka. Setelah itu, Ansori duduk sejenak sambil bercengkrama.
Saat mau beranjak, salah satu pedagang kembali terdengar memanggil. Bukan untuk menawari dagangan lagi. Tapi mau ngasih cumi secara cuma-cuma alias gratis.
”Pak, mau cumi gak. Nda usah bayar pak,” katanya, sambil menyodorkan cumi.
Di mata Aminah, sosok Ansori yang peramah tidak pernah berubah. Bahkan, masih sama seperti saat pertama kali melihat Ansori pada kampanye pertama di Prajak, menjelang Pemilihan Legislatif (Pileg) beberapa tahun lalu.
”Alhamdulillah, beliau tidak berubah. Masih sama sikapnya merakyat. Beliau juga sangat perhatian dengan masyarakat desa kami. Semoga terus seperti ini,” harap Aminah.
Kesan merakyat Ansori tidak hanya dirasakan oleh kaum ibu-ibu di Prajak. Tapi juga bapak-bapak.
Salah seorang warga, Tomi Satria menilai sosok Ansori memiliki jiwa sosial tinggi. Selain konsisten menyupport berbagai kegiatan sosial, juga banyak memberikan bantuan.
Namun demikian, Tomi menitip satu harapan besar. Krisis sinyal telekomunikasi di Prajak dan sekitarnya diharapkan dapat segera teratasi. ”Tinggal sinyal. Kami berharap beliau bisa memperjuangkannya,” harap Tomi, diiyakan oleh sang istri.
Bagi sebagian besar penduduk setempat, Ansori sudah dianggap sebagai bagian dari keluarga. Sehingga kedatangannya dianggap bagaikan pulang kampung.
”Beliau ini sebenarnya pulang kampung. Karena beliau sudah menjadi bagian dari masyarakat di sini,” ungkap Kepala Desa Batu Bangka, H. A. Wahab.
Kades mengakui, Ansori telah banyak berkontribusi. Salah satunya, dalam festival balap sampan yang menjadi event tahunan di Desa Batu Bangka.
”Dari tahun 2017 kita adakan acara ini, pak Waka selalu mendukung kita sampai hari ini. Ini tidak bisa kami bayar dengan uang. Beliau mempunyai jasa untuk desa kami,” pungkasnya. (PS)