SUMBAWA – Tak lama lagi RSUD Sumbawa, akan memiliki pabrik oksigen sendiri. Pabrik ini rencananya dilounching, pada Senin (27/09) mendatang.
Direktur RSUD Sumbawa, dr. Dede Hasan Basri mengungkapkan, semua peralatan dan fasilitas pendukung keberadaan pabrik oksigen saat ini sudah berada di lokasi, yakni di RSUD Sering.
Setelah dilaunching, pabrik oksigen akan langsung beroperasi. Kapasitas produksi tak terbatas. Tergantung jumlah kebutuhan. Jika kebutuhan 300 tabung per hari, maka jumlah produksi 400 tabung per hari.
Namun untuk tahap awal, kapasitas produksi akan dibatasi hanya 100 tabung per hari. Mengingat trend positif Covid-19 menurun, sehingga kebutuhan akan tabung oksigen pun menurun.
Menurutnya, pabrik oksigen tidak hanya melayani kebutuhan rumah sakit di Sumbawa. Tapi juga rumah sakit di kabupaten kota lain di Pulau Sumbawa. Seperti Bima, Dompu, Kota Bima dan KSB. ”Tidak hanya melayani pasien Covid, tetapi pasien umum lainnya yang membutuhkan oksigen. Di antaranya TB, sesak napas dan lainnya,” kata dr. Dede, yang ditemui di ruang Sekda Sumbawa.
Dia berharap, dengan hadirnya pabrik oksigen ini, Sumbawa tidak lagi mengalami kelangkaan tabung oksigen. Selain itu, Sumbawa juga diharapkan menjadi pusat pendistribusian tabung oksigen di Pulau Sumbawa. ”Dari sisi pelayanan kita sangat diuntungkan. Karena kebutuhan oksigen selalu tersedia. Dari sisi bisnis, daerah juga sangat diuntungkan. Tidak keluar uang, tapi mendapatkan pendapatan dari kerjasama ini,” tandasnya.
Seperti beritakan, pabrik oksigen rencana dibangun di lahan RSUD Sering. Semua peralatan dan biaya pembangunan pabrik sepenuhnya ditanggung perusahaan mitra.
Skema pembagian hasil, pihak ketiga 75 persen dan daerah 25 persen. Kesepakatan 75:25 ini berlangsung selama 8 tahun. Setelah itu, pabrik menjadi milik daerah sepenuhnya. (PS)